Warkop Halsel Bantu Pedagang Takjil Sepi Pembeli, Bagikan Ratusan Paket ke Panti Asuhan

- Penulis Berita

Jumat, 14 Maret 2025 - 00:56 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengurus Warkop dan Dewan Pembina bagi bagi takjil di pondok pesantren dan Yayasan

Pengurus Warkop dan Dewan Pembina bagi bagi takjil di pondok pesantren dan Yayasan

Halmahera Selatan, nalarsatu.com – Bulan suci Ramadhan menjadi momentum bagi banyak pihak untuk berbagi dan menebarkan kebaikan. Salah satunya dilakukan oleh Wartawan dan Komunitas Penulis (Warkop) Halmahera Selatan, yang menggelar aksi sosial dengan membantu pedagang takjil yang sepi pembeli. Takjil yang dibeli kemudian dibagikan ke sejumlah panti asuhan pada akhir pekan lalu.

Aksi ini bertujuan untuk membantu para pedagang kecil yang sering kesulitan menjual dagangannya di tengah persaingan yang ketat. Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah Jubeda (45), seorang janda tangguh yang berjualan aneka kue khas lokal di Kompleks Habibi, Desa Labuha. Dengan modal Rp250 ribu, ia menjajakan panada, pelita, dan roti kacang. Namun, tidak selalu semua dagangannya laku terjual.

Hal serupa dialami Ragaia (40), yang berjualan asida, pelita, dan brownies dengan omzet sekitar Rp200 ribu per hari. Di Desa Kupla, Kartini (40) bersama dua anaknya juga berjuang mencari nafkah dari penjualan takjil dengan keuntungan hanya sekitar Rp100 ribu per hari. Sementara itu, Mako (45), yang berjualan di lokasi berbeda, hanya mampu meraup keuntungan hingga Rp270 ribu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melihat kondisi ini, Warkop Halsel memutuskan untuk membeli takjil dari pedagang yang sepi pembeli dan mendistribusikannya ke beberapa panti asuhan. Pembina Warkop Halsel, Wahdi Mahmud, mengatakan bahwa aksi ini merupakan bagian dari program tahunan komunitas untuk memberdayakan pedagang kecil selama Ramadhan.

“Saat mencari takjil untuk berbuka, coba dekati pedagang yang sepi pembeli. Bisa jadi, mereka berharap dagangannya habis agar bisa membeli beras untuk sahur atau susu untuk anaknya,” ujar Wahdi, yang juga merupakan Pemimpin BNI Bacan.

Ia menambahkan bahwa jika konsep seperti ini terus diterapkan secara konsisten, dukungan dari berbagai pihak, baik individu maupun institusi, akan semakin banyak.

Presiden Warkop Halsel, Amrul Doturu, mengungkapkan bahwa aksi sosial ini telah menghasilkan 100 paket takjil yang dibagikan ke sejumlah panti asuhan. Kegiatan serupa juga akan digelar pada pekan kedua Ramadhan.

“Kami berharap kegiatan ini terus mendapat dukungan dan bisa menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya,” kata Amrul.bagi

Dengan adanya gerakan ini, Warkop Halsel tidak hanya sekadar meliput kisah para pedagang kecil, tetapi juga hadir langsung membantu mereka. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kepedulian sosial dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan.

 

 

 

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kades Dolik Koordinasi Penanganan Longsor Saketa-Dehepodo, PT Hijrah Nusatama Kirim Excavator
Longsor di Gunung Goha Desa Moloku dan Samo Putus Akses Jalan Lintas Saketa-Dehepodo
Proyek Masjid Desa Pas Ipa Mangkrak, Mahasiswa Minta Inspektorat Audit Anggaran
Sandi Naim Calon Ketua Umum Gagas Misi Formapas Sebagai Instrumen Perjuangam
Syafrudin Arif Tanggapi Putusan Sengketa Tanah Pasar Baru: “Jangan Perkeruh Keadaan, Ini Saatnya Mengakhiri Persoalan Lama”
Skandal BPNT di Obi Selatan: FPR Desak Polres Periksa Pendamping Program, Tuduh Ada Korupsi Terstruktur
Anggota DPRD Halsel Terseret Tunggakan PDAM, Praktisi Hukum Soroti Etik dan Potensi Sanksi Partai
Tarif PDAM Halsel, Dirut Soleman Bobote: Sudah Sesuai SK Bupati
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 05:05 WIT

Pendidikan Mengimplikasikan Konsep Tentang Manusia dan Dunia

Selasa, 24 Juni 2025 - 23:13 WIT

Ternate dan Krisis Drainase

Selasa, 24 Juni 2025 - 14:30 WIT

Melampaui Rudal : Konflik Iran–Israel dan Pertarungan di Dunia Tanpa Wajah

Senin, 23 Juni 2025 - 12:59 WIT

Dilema Pendidikan ditegah Masyarakat Taliabu : Antara Tambang dan Kampus

Senin, 23 Juni 2025 - 12:52 WIT

“Merdeka Seratus Persen”: Saat Rakyat Dijual Gubernur dan Kapitalis Asing

Minggu, 22 Juni 2025 - 07:45 WIT

Hilirisasi Nikel, Budaya, dan Pendidikan di Maluku Utara: Sebuah Dilema Pembangunan

Kamis, 29 Mei 2025 - 04:14 WIT

Program Bahasa Mandarin sebagai Upaya GAMKI Halsel Melihat Massa Depan

Kamis, 29 Mei 2025 - 03:35 WIT

Penindasan Yang Tak Berujung

Berita Terbaru

Opini

Ternate dan Krisis Drainase

Selasa, 24 Jun 2025 - 23:13 WIT