Halsel, nalarsatu.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Halmahera Selatan mulai menerapkan sistem menu makan 10 hari bagi warga binaan sebagai langkah untuk memastikan keseimbangan gizi dan memberikan variasi makanan yang lebih beragam.
Kepala Lapas Halmahera Selatan, Supriyanto, menjelaskan bahwa sistem ini dirancang agar menu makanan berganti setiap hari selama sepuluh hari berturut-turut sebelum diulang kembali. Dengan demikian, dalam satu bulan, siklus menu hanya mengalami tiga kali pengulangan, sehingga warga binaan tetap mendapatkan variasi konsumsi yang lebih baik.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga binaan memperoleh asupan gizi yang cukup, baik dari segi protein, kalori, maupun nutrisi lainnya. Selain itu, variasi menu juga diharapkan meningkatkan selera makan mereka,” ujar Supriyanto saat ditemui awak media, Rabu (26/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dalam penyajian makanan, pihaknya tetap memperhatikan preferensi warga binaan tanpa mengurangi standar gizi. “Jika ada bahan makanan yang kurang diminati, seperti daging, kami tetap menyediakannya. Namun, kami juga menyiapkan alternatif agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi,” jelasnya.
Tak hanya menerapkan sistem menu 10 hari, Lapas Halmahera Selatan juga berupaya mengembangkan ketahanan pangan secara mandiri. Sejumlah komoditas sayuran seperti kangkung, terong, dan sawi mulai dibudidayakan di lingkungan lapas untuk menunjang kebutuhan dapur. Namun, untuk bahan makanan tertentu seperti bumbu dapur dan protein hewani, pihak lapas masih mengandalkan pasokan dari luar karena keterbatasan lahan.
Di sisi lain, aspek kebersihan dan higienitas dapur menjadi perhatian utama dalam penyajian makanan bagi warga binaan. Supriyanto memastikan bahwa dapur Lapas Halmahera Selatan telah memenuhi standar higienis yang layak konsumsi.
“Kami memastikan bahwa seluruh proses pengolahan makanan dilakukan sesuai standar keamanan pangan. Dapur lapas telah mengantongi sertifikasi kelayakan higienis, sehingga makanan yang disajikan tetap sehat dan berkualitas,” ungkapnya.
Dalam keterangannya, Supriyanto juga menyoroti anggaran yang dialokasikan untuk kebutuhan makan warga binaan. Setiap individu mendapatkan anggaran Rp23.000 per hari untuk tiga kali makan, dengan pengolahan makanan dilakukan secara mandiri oleh pihak lapas sesuai dengan Harga Perkiraan Terendah (HPT) . (WP)