Program Bahasa Mandarin sebagai Upaya GAMKI Halsel Melihat Massa Depan

- Penulis Berita

Kamis, 29 Mei 2025 - 04:14 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Sefnat Tagaku, S.Th -Sekretaris DPC GAMKI Halsel

DULU, warga lokal (Khusus : Halmahera Selatan) begitu jarang berminat menekuni pelajaran sastra bahasa asing seperti bahasa Inggris. Namun sekarang seiring perkembangan zaman yang begitu cepat, kesadaran orang semakin terbuka bahwa bahasa asing telah menjadi sebuah kebutuhan persaingan hidup di era modern, sehingga ada semacam perlombaan dalam menggeluti bahasa Inggris. Alhasil, potensi Sumber Daya Manusia yang menguasai bahasa Inggris semakin banyak dan tentu berdampak baik bagi kehidupan di era ini.

Kondisi itu akan sama dengan hari ini. Bahkan tidak sekadar bahasa Inggris, tapi juga bahasa Mandarin, Karena jika disimak dengan teliti, bahasa Mandarin justru jauh lebih penting dari Inggris, sebab hampir seluruh dunia kerja pada perusahaan-perusahan besar prodaknya berasal dari China. Atas pemikiran yang melihat pada fakta itulah, Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPC GAMKI) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, merumuskan program terbaru yang belum banyak diadakan di daerah ini, yakni; Les Bahasa Mandarin. Mengapa bahasa Mandarin?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada tahun 2024, tercatat ada 11,2 juta orang China yang mendiami Indonesia (SindoNews, 2024). Data ini sekaligus menunjukkan jumlah terbanyak Tenaga Kerja Asing (TKA) yang berada di Indonesia. Di Halmahera Selatan, pada tahun 2023, jumlah TKA yang bekerja di PT. Harita Group dan PT. Wanatiara Persada berkisar; 3.457 orang. Dari jumlah itu, warga asal China berada di angka 2.133 orang (Tribun Ternate, 2023). Artinya, ada 60% warga China yang tersebar di dua perusahan raksasa yang berada di Pulau Obi, dari jumlah TKA yang ada di Halmahera Selatan.

Data ini memperlihatkan dengan jelas, bahwa warga China begitu menguasai kecanggihan teknologi yang digunakan oleh para investor-investor asing di Indonesia secara umum, dan khususnya di Halmahera Selatan. Pada kondisi itu, kita membutuhkan kompetensi diri yang mesti menguasai bahasa Mandarin untuk tidak menjerumuskan kita pada paradigma “menjadi penonton di negeri sendiri” (sebuah kalimat yang memperdebatkan posisi strategis pada kebutuhan perusahaan-perusahaan di Halmahera Selatan).

Selain dari memotivasi orang pada kehidupan dunia kerja untuk menekan angka pengangguran di daerah berslogan Bumi Saruma ini, program les bahasa Mandarin juga mengajak orang untuk melihat sekilas dunia luar. Sebab dengan menguasai bahasa asing seperti bahasa Mandarin, kita seolah-olah sedang mengelilingi dunia tanpa batasan (Sambutan Sultan Bacan ke-22, Dede Muhammad Irsyad Maulana Sjah, pada acara Launching Program Bahasa Mandarin yang diadakan oleh DPC GAMKI Halmahera Selatan). Artinya, jika kita dapat menguasai bahasa asing, dunia serasa berada dalam genggaman.

Dengan demikian, program bahasa Mandarin yang diluncurkan oleh DPC GAMKI Halsel menjadi sebuah upaya melihat masa depan gemilang. Mendorong generasi-generasi muda untuk dapat menggenggam dunia dengan mudah. Pun sebagai komitmen meletakkan kesiapan diri menjemput Indonesia emas tahun 2045. Karena sesungguhnya, generasi muda tidak cukup hanya dengan memposisikan diri sebagai pengontrol perubahan, namun juga harus menjadi pelaku perubahan. Sebagaimana penggalan kata bijak, “kalau bukan hari ini, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?”.

Meski program ini (mungkin) dipandang sesuatu yang biasa dan kecil, namun saya meyakini; sesuatu yang dijalankan dengan niat tulus, meski pun kecil akan memberi dampak positif yang besar. Akhirnya, catatan ini sekaligus menjadi ajakan bagi siapapun yang merasa terpanggil untuk mengembangkan potensi diri dibidang bahasa Mandarin. Mari, kita sama-sama mengelilingi dunia bersama dengan program bahasa Mandarin yang diluncurkan oleh DPC GAMKI HALSEL. Cinta Tuhan, Cinta Nusa Bangsa, Ora Et Labora! (*)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Opini : Bupati Halsel dan Krisis Kepatuhan Hukum dalam Pemerintahan Daerah
Polisi Diganjar Penghargaan Setelah Menindas Rakyat: Cermin Gelap Demokrasi di Era Prabowo
Hari Lahir Republik Indonesia Ke-80: Pulau Limbo Masih Menanti Air Bersih, Janji yang Belum Tuntas
Bayangan Gelap Pendidikan: Membaca Maluku Utara Dari kacamata Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal
Pendidikan Formal yang Gagal Membangun Kesadaran Anak Muda Maluku Utara
Organisasi : Laboratorium Ilmu Pengetahuan untuk Mahasiswa
“Balas Pantun” DOB Sofifi
Ngute – ngute Bukan Desa Dongeng
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 7 September 2025 - 04:50 WIT

Polisi Diganjar Penghargaan Setelah Menindas Rakyat: Cermin Gelap Demokrasi di Era Prabowo

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 18:52 WIT

Hari Lahir Republik Indonesia Ke-80: Pulau Limbo Masih Menanti Air Bersih, Janji yang Belum Tuntas

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:51 WIT

Bayangan Gelap Pendidikan: Membaca Maluku Utara Dari kacamata Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:42 WIT

Pendidikan Formal yang Gagal Membangun Kesadaran Anak Muda Maluku Utara

Rabu, 13 Agustus 2025 - 16:17 WIT

Organisasi : Laboratorium Ilmu Pengetahuan untuk Mahasiswa

Jumat, 25 Juli 2025 - 15:45 WIT

“Balas Pantun” DOB Sofifi

Rabu, 23 Juli 2025 - 15:34 WIT

Ngute – ngute Bukan Desa Dongeng

Selasa, 22 Juli 2025 - 15:20 WIT

Gebe Dikeruk, Ulayat Dirusak, Antara Luka Tanah Waris

Berita Terbaru