Konsultasi Publik PDAM Halmahera Selatan,Pada Warga Obi: Soleman Bobote Menjelaskan Tarif Air Lewat Aplikasi Digital Atau PASS Sistem

- Penulis Berita

Jumat, 27 Juni 2025 - 15:52 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Obi,Nalarsatu – Gedung Serbaguna Laiwui, Kecamatan Obi, dipadati puluhan warga yang antusias mengikuti konsultasi publik yang digelar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Halmahera Selatan (HALSEL). Acara ini menjadi momen penting untuk merespons keluhan masyarakat seputar lonjakan tagihan air dalam beberapa bulan terakhir.

Direktur PDAM HALSEL, Soleman Bobote, hadir langsung bersama Camat Obi, Ali Lajaharia, perwakilan Polsek dan Koramil, kepala desa, serta anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dalam dialog terbuka, warga dari berbagai desa menyampaikan keresahan mereka terhadap tarif air yang dianggap melonjak drastis tanpa sosialisasi memadai.

Salah satu warga Desa Buton, Ibu Mida, menyampaikan keluhan terkait tagihan air yang dianggap tidak sebanding dengan jumlah pemakaian di rumahnya. Menurutnya, dalam satu rumah hanya dihuni empat orang, meski sesekali keluarga dari luar daerah datang menginap. Namun, ia menegaskan, kehadiran tamu tersebut tidak berlangsung lama dan tidak signifikan memengaruhi konsumsi air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dulu tagihan kami hanya sekitar Rp50 ribu sampai Rp70 ribu. Sekarang bisa naik sampai Rp130 ribu lebih. Kami bingung, kenaikannya berdasarkan apa,” ujar Mida Kamis (26/6).

Menanggapi hal tersebut, Soleman menjelaskan bahwa tarif air di wilayah Halmahera Selatan terakhir mengalami kenaikan pada 2022, setelah lama tidak ada perubahan sejak tahun 2006. Ia menegaskan bahwa penyesuaian tarif ini merupakan kewajiban berdasarkan SK,Peraturan Daerah Nomor 186 Tahun 2022 dan kenaikan biaya operasional PDAM yang tak terhindarkan.

PDAM bukan entitas komersial, kami hadir untuk melayani. Penyesuaian tarif ini perlu agar layanan tetap berkelanjutan. Namun, kami akui sosialisasi kurang maksimal dan menjadi evaluasi kami ke depan,” ujar Soleman Kamis (26/6).

Lebih jauh, Soleman memperkenalkan penerapan PASS Sistem, sebuah inovasi digital yang memudahkan pelanggan dalam memantau penggunaan air dan pembayaran tagihan secara transparan.

“Melalui PASS Sistem, pelanggan bisa langsung melihat rincian pemakaian air mereka secara real time, sehingga bisa menghindari kebingungan terkait tagihan,” jelasnya.

Camat Obi, Ali Lajaharia, menyambut positif kehadiran PDAM dan dialog langsung dengan masyarakat. Ia mengingatkan pentingnya komunikasi dua arah agar ketegangan akibat kebijakan tarif bisa diminimalisasi.

“Saya berharap ke depan setiap perubahan tarif atau kebijakan lain disosialisasikan secara menyeluruh. PDAM juga harus lebih proaktif mendekati masyarakat, jangan menunggu keluhan datang,” tegas Ali.

Soleman menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pelayanan, memperkuat unit lapangan, dan membuka ruang komunikasi yang lebih luas. Ia mengungkapkan rencana PDAM untuk melakukan sosialisasi berkala dan memperbaiki sistem pembacaan meter air, yang selama ini menjadi sumber ketidakjelasan tagihan.

“Banyak lonjakan tagihan karena baru terpasangnya meteran di beberapa pelanggan. Mulai bulan depan, kami pastikan pembacaan dilakukan langsung dan akurat. Petugas juga akan dilatih agar lebih profesional,” tuturnya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Proyek Jalan Hotmix Rp24 Miliar di Halteng Diduga Gunakan Galian C Ilegal, LPP Tipikor Desak Polda Malut Bertindak
KNPI Halsel Gelar Rapat Harian: Solidkan Barisan Pemuda, Matangkan Agenda Rapinpurda Menuju Musda
Melalui Kolaborasi, IAGI dan HAGI Maluku Utara Akan Melakukan Riset Kebencanaan di Ternate
“Tanpa Guru, Kita Bukan Siapa-Siapa”
Warga Desa Fritu Blokir Aktivitas PT Darma Rosadi Dua, Tuntut Pembayaran Lahan 600 Hektare
HAGI Maluku Utara Gelar Kegiatan Perdana “HAGI Goes to School” di Dua SD Kota Ternate
Telkomsel Gelar “Temu Outlet” di Bacan, Bahas Jaringan dan Inovasi Layanan
Demokrasi Desa: Retorika atau Kenyataan
Berita ini 28 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 7 September 2025 - 04:50 WIT

Polisi Diganjar Penghargaan Setelah Menindas Rakyat: Cermin Gelap Demokrasi di Era Prabowo

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 18:52 WIT

Hari Lahir Republik Indonesia Ke-80: Pulau Limbo Masih Menanti Air Bersih, Janji yang Belum Tuntas

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:51 WIT

Bayangan Gelap Pendidikan: Membaca Maluku Utara Dari kacamata Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:42 WIT

Pendidikan Formal yang Gagal Membangun Kesadaran Anak Muda Maluku Utara

Rabu, 13 Agustus 2025 - 16:17 WIT

Organisasi : Laboratorium Ilmu Pengetahuan untuk Mahasiswa

Jumat, 25 Juli 2025 - 15:45 WIT

“Balas Pantun” DOB Sofifi

Rabu, 23 Juli 2025 - 15:34 WIT

Ngute – ngute Bukan Desa Dongeng

Selasa, 22 Juli 2025 - 15:20 WIT

Gebe Dikeruk, Ulayat Dirusak, Antara Luka Tanah Waris

Berita Terbaru