Ternate, Nalarsatu.com – Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Komisariat Wilayah (Komwil) Maluku Utara memulai langkah perdananya melalui kegiatan “HAGI Goes to School” yang digelar pada 6–7 Agustus 2025. Program ini dilaksanakan di SD Negeri 56 Kota Ternate dan SD Alkhairaat 01 Kota Ternate, dengan mengusung tema “Mengenal Bencana di Sekitar Sekolah Kita” sebagai upaya membangun budaya sadar bencana sejak usia dini.
Kegiatan ini menjadi program lapangan pertama HAGI Maluku Utara setelah resmi dibentuk pada 3 Juli 2025. Sebagai komisariat wilayah baru dalam struktur organisasi HAGI, Komwil Malut langsung menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan peran aktif ilmu geofisika di tengah masyarakat.
Indonesia, sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), memiliki risiko tinggi terhadap bencana geologi, terutama erupsi gunung api. Kota Ternate, yang berdampingan langsung dengan Gunung Gamalama—gunung api aktif yang telah mengalami erupsi berulang—merupakan wilayah yang rawan bencana. Karena itu, edukasi kebencanaan kepada siswa sekolah dasar menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melalui “HAGI Goes to School”, para siswa diajak mengenal berbagai jenis bencana, memahami tanda-tanda bahaya erupsi gunung api, dan mengikuti simulasi evakuasi bersama para ahli geofisika. Materi disampaikan dengan pendekatan menyenangkan namun edukatif, disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman anak-anak.
Ketua Komwil HAGI Malut, Dr. Rohima Wahyu Ningrum, S.Si., M.Sc, menegaskan pentingnya kegiatan ini.
“Kegiatan ini bukan hanya mengenalkan teori, tetapi mengajarkan respons nyata dalam kondisi darurat. Anak-anak harus tahu bagaimana bertindak saat bencana, karena merekalah generasi penyelamat masa depan,” ujar Ningrum.
Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi antara HAGI Maluku Utara, Universitas Khairun (UNKHAIR) Ternate, Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara (UNUTARA) , dan Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Maluku Utara, serta didukung penuh oleh pihak sekolah dari SDN 56 dan SD Alkhairaat 01 Kota Ternate.
Siswa sekolah dasar merupakan kelompok rentan saat bencana, baik karena keterbatasan fisik maupun minimnya pemahaman. Memberikan mereka pengetahuan dasar tentang potensi bahaya, tanda-tanda erupsi, hingga langkah-langkah evakuasi merupakan bentuk investasi jangka panjang dalam membangun masyarakat yang tangguh bencana.
Lebih dari sekadar program edukasi, “HAGI Goes to School” juga berkontribusi dalam membentuk ekosistem sekolah sadar bencana, menjadikan sekolah sebagai pusat penyebaran informasi mitigasi yang mampu menjangkau keluarga dan masyarakat sekitar.
“Kami ingin sekolah menjadi garda terdepan edukasi kebencanaan. Ini adalah investasi keselamatan jangka panjang,” tutup Ningrum.
Program ini akan menjadi tonggak awal gerakan edukasi kebencanaan oleh HAGI Maluku Utara, yang akan berlanjut ke sekolah-sekolah lain di wilayah Maluku Utara. Dengan komitmen berkelanjutan, HAGI Malut menargetkan lahirnya generasi muda yang tidak hanya tanggap, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam membangun budaya keselamatan di daerah rawan bencana seperti Ternate. (Red/BM)