Pasuruan, Nalarsatu.com – Dr. M. Nasir Tamalane, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara (UNUTARA), hadir dalam pertemuan perguruan tinggi di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang digelar di Pasuruan, Jawa Timur, pada 28 Agustus 2025.
Pertemuan ini bertepatan dengan penyelenggaraan International Convention Humanity, Sustainable & Technology 2025 (ICHST 2025) yang diinisiasi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan di Hotel Accent Pasuruan. Acara tersebut menjadi forum penting untuk membahas sinergi antara nilai kemanusiaan, inovasi teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.
ICHST 2025 dihadiri oleh 40 dari 47 rektor UNU di seluruh Indonesia, mencerminkan komitmen besar dunia akademik untuk memperkuat jaringan perguruan tinggi di lingkungan NU serta mendorong pendidikan tinggi yang adaptif terhadap tantangan global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tiga tokoh utama hadir sebagai pembicara, yaitu: Dr. Muhammad Hasan Chabibi, S.T., M.Si., Staf Khusus Menteri Pendidikan, Sains dan Teknologi, Prof. Ainun Na’im, Ph.D., Ketua Lembaga Perguruan Tinggi (LPT) PBNU dan Prof. Dr. Zuraidah Mohd Sanusi, Direktur Accounting Research Institute (ARI) Malaysia.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. M. Nasir Tamalane menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi NU di kawasan timur Indonesia untuk tidak hanya fokus pada penguatan akademik, tetapi juga pada pengembangan riset berbasis lokal yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Maluku Utara.
“Pendidikan tinggi Islam harus mampu berdialog dengan kemajuan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan. Inilah semangat yang kami bawa dari Maluku Utara untuk disinergikan dalam forum nasional dan internasional seperti ICHST 2025,” ujar Dr. Nasir.
Forum ini diharapkan mampu melahirkan gagasan konkret tentang bagaimana teknologi dapat bersinergi dengan nilai kemanusiaan, sehingga pendidikan tinggi tidak hanya unggul dalam akademik tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. (Red/BSM)