Remaja Halsel Jadi Korban TPPO di Myanmar, Keluarga: Bupati Janji tapi Tak Ada Tindak Lanjut

- Penulis Berita

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:16 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dok:Warga

Dok:Warga

LABUHA, Nalarsatu.com – Empat remaja asal Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara, diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan mengalami penyiksaan di Myanmar. Kasus ini kini resmi dilaporkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara.

Keempat korban masing-masing Feni Astari Dareno (23), Asriadi Musakir (24), Zether Maulana (22), dan Tantoni, diberangkatkan ke luar negeri dengan iming-iming pekerjaan bergaji tinggi. Namun, janji itu berubah menjadi mimpi buruk.

Laporan resmi bernomor STTL/LP/B/84/X/2025/SPKT/POLDA MALUKU UTARA, tertanggal 6 Oktober 2025, dibuat oleh Fantila Arista (26), kakak kandung Feni, warga Panamboang, Halmahera Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut laporan polisi, Feni diberangkatkan pada 1 September 2025 setelah dijanjikan pekerjaan sebagai marketing di Thailand dengan gaji Rp12 juta per bulan oleh seseorang bernama Dindong. Namun beberapa hari kemudian, keluarga menerima kabar mengejutkan: Feni ternyata berada di Myanmar, bukan Thailand.

“Kami kaget. Feni bilang dia dipaksa kerja sebagai scammer, dan kalau tidak capai target, mereka disiksa bahkan diancam dijual,” ungkap Fantila kepada Nalarsatu.com,

Feni dan tiga rekannya mengaku dikurung, tanpa identitas perusahaan yang jelas, serta diawasi ketat oleh pihak yang merekrut mereka.

Merasa nyawa adiknya terancam, keluarga kemudian melapor ke SPKT Polda Maluku Utara, yang diterima oleh Aipda Haidar Sukiman, S.H., selaku Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu.

Tak berhenti di situ, keluarga juga mencari pertolongan ke Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, dengan mendatangi kediamannya pada Rabu (22/10) malam. Namun hingga kini, tak ada langkah nyata dari Pemkab Halsel.

“Pak Bupati janji mau kirim orang Disnaker ke rumah kami, tapi sampai sekarang tak ada yang datang. Kami cuma mau anak kami diselamatkan,” tegas Fantila dengan nada kecewa.

Karena tak kunjung mendapat respons, keluarga akhirnya melapor ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Maluku Utara. Salah satu pegawai, Nirwan, membenarkan bahwa laporan itu telah diterima.

“Iya, nanti hari Senin saya sampaikan ke Kepala Dinas untuk diteruskan ke Ibu Gubernur Sherly Tjoanda,” ujarnya singkat saat ditemui di Hotel Janesy, Sabtu (25/10).

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian, pemerintah daerah, maupun pemerintah provinsi belum memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan kasus dugaan TPPO tersebut.

Sementara itu, pihak keluarga berharap pemerintah tidak menutup mata terhadap nasib empat remaja Halsel yang kini terjebak di negeri orang.

“Kami cuma mau mereka pulang hidup-hidup,” ujar Fantila menahan tangis.

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Mars Guru di Tengah Lumpur Realita
TIDOR(E)
LMND Maluku Utara : Bangun Persatuan Nasional, Lawan Kaum SERAKAHNOMICS
Alfajri A. Rahman: Menulis untuk Pulang ke Kebenaran
8 Tahun Dedikasi Prof, Saiful Deni Rektor UMMU
Forum Insan Cendikia (FIC) dan PMII Komisariat UNUTARA Gelar Lapak Baca dan Refleksi di Depan Kampus Unutara
Stigma di Bawah Sorot Lampu: Membaca Ulang Perempuan Pemandu Karaoke
Camat dan Tokoh Masyarakat Haltim Serukan Persatuan: Masyarakat Jangan Terpengaruh Isu Liar Jelang Kunjungan Wapres Gibran
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 12:19 WIT

Jesica Worouw Dilantik & Diberi Gelar Adat, GMKI Fokus Advokasi Banjir

Selasa, 25 November 2025 - 08:21 WIT

Ketua BARAH, Adi Hi. Adam: “Pelabuhan Spid Boat Harga Mati! Jangan Korbankan Ekonomi Warga Kawasi”

Selasa, 25 November 2025 - 00:25 WIT

“Gereja Tanpa Air: Jemaat GPM Kawasi Terpaksa Gali Sumur Baru

Senin, 24 November 2025 - 13:37 WIT

Imam Masjid Hendak Ditembak! Tokoh Muda Obi Dr.Arwan M.Said, Harita Lukai Hati Warga Obi

Minggu, 23 November 2025 - 16:44 WIT

Barisan Muda Tobelo Galela Malut Kecam Aksi Sekurity Harita: “Ini Bukan Investasi, Ini Teror Psikologis kepada Warga Kawasi!”

Minggu, 23 November 2025 - 05:27 WIT

Nasib Warga Obi di Ujung Laras Senjata, Anggota DPRD Halsel, Harita Jangan Seperti Preman!

Sabtu, 22 November 2025 - 16:19 WIT

Pelabuhan Kawasi Masih Minim Fasilitas, Warga Minta Perhatian Serius

Sabtu, 22 November 2025 - 13:30 WIT

Koordinator BKO Harita Teriak ‘Tembak!’ saat Ahli Waris Palang Proyek Bendung di Kawasi

Berita Terbaru

Opini

Semua Guru Hebat Mengajar

Selasa, 25 Nov 2025 - 04:15 WIT