LMND Maluku Utara : Bangun Persatuan Nasional, Lawan Kaum SERAKAHNOMICS

- Penulis Berita

Jumat, 21 November 2025 - 13:53 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Sahrul N. MananKetua Wilayah LMND Maluku Utara

MALUKU Utara dikenal sebagai provinsi dengan kekayaan alam yang luar biasa mulai dari tambang nikel, emas, hingga potensi laut yang melimpah. Namun, kekayaan ini sering kali membawa kehancuran bukannya kesejahteraan. Kekayaan tersebut justru menimbulkan kerusakan lingkungan, konflik sosial, dan ketimpangan ekonomi yang semakin dalam.

Kita tahu bersama bahwa kerusakan lingkungan diakibatkan oleh ulah pertambangan nikel dan emas yang telah menimbulkan deforestasi, pencemaran sungai, dan kerusakan ekosistem laut. Bukan hanya itu, ketimpangan sosial juga telah menjadi budaya di Maluku Utara. Hasil kekayaan lebih banyak dinikmati oleh perusahaan besar dan elite politik, sementara masyarakat lokal tetap hidup dalam keterbatasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Konflik dan marginalisasi di Maluku Utara bukan hal baru. Hilangnya ruang hidup masyarakat adat, lemahnya posisi nelayan dan petani kecil, serta tekanan besar dari aktivitas pertambangan menunjukkan bahwa persoalan ini tidak lain dan tidak bukan merupakan akibat langsung dari kehadiran tambang-tambang besar di wilayah ini.

Melihat kehancuran yang terus terjadi, Saya Sebagai Ketua Wilayah LMND Maluku Utara,  menyerukan kepada seluruh kawan-kawan LMND di tujuh kabupaten/kota se-Provinsi Maluku Utara untuk terus mengampanyekan persatuan nasional dan melawan kaum Serakahnomics. Ia menegaskan bahwa kita perlu mendorong kesadaran kolektif dalam melawan kelompok yang serakah dalam bidang ekonomi. “Bangun Persatuan Nasional, Lawan Kaum Serakahnomics” adalah solusi utama untuk menyelamatkan Maluku Utara dari gempuran ekonomi rakus yang hanya menguntungkan segelintir elit.

Ajakan ini didasarkan pada kajian matang LMND secara nasional dan kedaerahan, yang menekankan bahwa Serakahnomics model ekonomi yang dikuasai oleh keserakahan elit politik dan korporasi harus dilawan dengan kekuatan persatuan rakyat.

Penulis menyoroti bahwa krisis tata kelola sumber daya di Maluku Utara terus terjadi ketika pemerintah dan lembaga pengawas yang seharusnya melindungi rakyat justru berkompromi dengan kepentingan tambang. Diamnya lembaga terkait terhadap kejahatan tambang dapat dibaca sebagai bentuk pembiaran struktural. Fungsi kontrol lembaga negara yang mestinya mengawasi kini melemah, bahkan kehilangan keberanian dan independensinya.

Akibatnya, praktik perusakan lingkungan, penggusuran masyarakat adat, dan pelanggaran HAM dianggap sebagai hal biasa. Dominasi oligarki tambang lebih kuat daripada suara rakyat, sehingga kebijakan publik tersandera. Rakyat Maluku Utara menanggung kerusakan lingkungan, sementara keuntungan mengalir keluar daerah.

Karena itu, Sebagai Ketua LMND Maluku Utara, saya mengajak seluruh kawan-kawan di tujuh kabupaten/kota untuk memperkuat jaringan persatuan lintas kampus dan daerah, menyebarkan gagasan alternatif ekonomi kerakyatan yang adil dan demokratis, menggelar diskusi dan propaganda yang menyingkap wajah Serakahnomics, serta menjadikan Maluku Utara sebagai teladan gerakan mahasiswa yang berani, kritis, dan berpihak pada rakyat.

Dengan persatuan nasional, kita mampu melawan keserakahan dan membangun masa depan yang adil bagi seluruh rakyat Maluku Utara. (*)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Mars Guru di Tengah Lumpur Realita
TIDOR(E)
Alfajri A. Rahman: Menulis untuk Pulang ke Kebenaran
8 Tahun Dedikasi Prof, Saiful Deni Rektor UMMU
Forum Insan Cendikia (FIC) dan PMII Komisariat UNUTARA Gelar Lapak Baca dan Refleksi di Depan Kampus Unutara
Remaja Halsel Jadi Korban TPPO di Myanmar, Keluarga: Bupati Janji tapi Tak Ada Tindak Lanjut
Stigma di Bawah Sorot Lampu: Membaca Ulang Perempuan Pemandu Karaoke
Camat dan Tokoh Masyarakat Haltim Serukan Persatuan: Masyarakat Jangan Terpengaruh Isu Liar Jelang Kunjungan Wapres Gibran
Berita ini 72 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 12:19 WIT

Jesica Worouw Dilantik & Diberi Gelar Adat, GMKI Fokus Advokasi Banjir

Selasa, 25 November 2025 - 08:21 WIT

Ketua BARAH, Adi Hi. Adam: “Pelabuhan Spid Boat Harga Mati! Jangan Korbankan Ekonomi Warga Kawasi”

Selasa, 25 November 2025 - 00:25 WIT

“Gereja Tanpa Air: Jemaat GPM Kawasi Terpaksa Gali Sumur Baru

Senin, 24 November 2025 - 13:37 WIT

Imam Masjid Hendak Ditembak! Tokoh Muda Obi Dr.Arwan M.Said, Harita Lukai Hati Warga Obi

Minggu, 23 November 2025 - 16:44 WIT

Barisan Muda Tobelo Galela Malut Kecam Aksi Sekurity Harita: “Ini Bukan Investasi, Ini Teror Psikologis kepada Warga Kawasi!”

Minggu, 23 November 2025 - 05:27 WIT

Nasib Warga Obi di Ujung Laras Senjata, Anggota DPRD Halsel, Harita Jangan Seperti Preman!

Sabtu, 22 November 2025 - 16:19 WIT

Pelabuhan Kawasi Masih Minim Fasilitas, Warga Minta Perhatian Serius

Sabtu, 22 November 2025 - 13:30 WIT

Koordinator BKO Harita Teriak ‘Tembak!’ saat Ahli Waris Palang Proyek Bendung di Kawasi

Berita Terbaru

Opini

Semua Guru Hebat Mengajar

Selasa, 25 Nov 2025 - 04:15 WIT