HALSEL, Nalarsatu.com – Sejarah Halmahera Selatan mencatat kiprah seorang perempuan Bacan bernama Boki Fatimah dikenal juga sebagai Princess van Kasiruta yang 118 tahun lalu bukan hanya menjadi jurnalis, tetapi juga aktif di organisasi berhaluan revolusi melawan kolonialisme. Ia dikenal sebagai sosok berani, cerdas, dan lantang menyuarakan perubahan, melampaui batasan yang lazim berlaku bagi perempuan di masanya.
Kini, semangat kepeloporan itu kembali menyeruak di Halmahera Selatan, seiring dorongan agar jurnalis perempuan memimpin wadah kepemudaan.
Ismit Alkatiri, pemerhati sosial-budaya sekaligus jurnalis senior Maluku Utara, menilai momentum pemilihan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Halmahera Selatan patut dimanfaatkan untuk mengangkat figur jurnalis perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Momen pemilihan Ketua KNPI Halsel ini bisa mengusung sosok jurnalis perempuan untuk memimpin wadah kepemudaan. Kita punya sejarah panjang tentang peran perempuan Bacan, dan ini saatnya kita menghidupkan kembali semangat itu,” ujar pria yang akrab disapa Aba tersebut Selasa (12/8).
Aspirasi itu mengerucut pada nama Echa Kamarullah, Ketua Aliansi Jurnalis Halsel sekaligus Bendahara PWI Kabupaten Halsel. Aba menyebut, Echa memiliki pengalaman organisatoris yang matang serta kapasitas kepemimpinan yang mumpuni.
“Dia bagian dari generasi Boki Fatimah era kekinian yang perlu diapresiasi dan di-support untuk memimpin wadah berhimpun OKP tersebut,” tegasnya.
Secara pribadi, Aba mengaku sudah mengenal Echa sebagai sosok kreatif dan visioner. Menurutnya, Echa mampu mengelola kegiatan meski bersifat dadakan, dan selalu menunjukkan komitmen untuk berkarya bagi masyarakat.
“Dalam beberapa kali diskusi, Echa tidak hanya bicara berita, tetapi juga soal berbuat untuk masyarakat, terutama kaum muda. Itu modal penting bagi seorang pemimpin,” tandasnya.
Dorongan ini menambah warna dalam dinamika jelang pemilihan Ketua KNPI Halsel. Bagi para pendukungnya, langkah Echa dianggap sebagai simbol keberanian perempuan Halsel untuk menapaki ruang kepemimpinan strategis, sekaligus menghidupkan kembali spirit Boki Fatimah di abad ke-21.
Kini, bola ada di tangan para pemuda dan organisasi kepemudaan (OKP) di Halsel. Dukungan nyata terhadap kepemimpinan perempuan bukan hanya akan mencatatkan sejarah baru, tetapi juga mengirim pesan kuat bahwa Halmahera Selatan siap membuka jalan bagi generasi yang inklusif, progresif, dan berani menembus batas. Seperti Boki Fatimah yang melampaui zamannya, perempuan Halsel hari ini layak memimpin masa depan.