Halmahera Selatan: Kekerasan Seksual Berjamah

- Penulis Berita

Minggu, 6 April 2025 - 05:18 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto/Istimewa)

(Foto/Istimewa)

Bacan,Nalarsatu.com – Kejadian kekerasan seksual yang mengerikan kembali terungkap di Desa Bibinoi, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Seorang siswi SMP berusia 15 tahun menjadi korban pemerkosaan berulang kali oleh belasan pria dewasa, termasuk dua oknum guru. Peristiwa ini tidak hanya mengungkapkan kekejaman para pelaku, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar tentang krisis moral yang sedang melanda masyarakat setempat.

Kasus tersebut telah dilaporkan ke Polres Halmahera Selatan pada 2 April 2025 dengan nomor: STPL/197/IV/2025/SPKT.

Kasus ini terungkap setelah orang tua korban, Musa Usman (61), menyadari adanya perubahan fisik pada anaknya. Saat ditanya, korban akhirnya mengungkapkan bahwa dirinya telah diperkosa oleh banyak pria sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Sebanyak 16 pria dewasa disebutkan korban, di antaranya adalah Hamza Ali (50), seorang pria yang dikenal dengan panggilan Ojek, serta dua oknum guru, Fardi (guru SDN) dan Rifai (Kepala Sekolah MIS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anak saya ini masih sekolah, anak yang penurut terhadap orang tua. Saya tidak terima, jadi para pelaku harus diproses,” ujar Musa, Sabtu (5/4/2025).

Korban mengaku pertama kali diperkosa oleh Ojek saat masih duduk di bangku kelas I SD. Setelah kejadian itu, korban terus diperkosa oleh pria yang sama, serta sejumlah pria dewasa lainnya. Setiap kali, korban diancam agar tidak melaporkan kejadian tersebut, dan diberi uang sebagai imbalan atas tindakan bejat mereka. Praktik ini berlanjut hingga korban kini duduk di bangku kelas III SMP.

Dalam pengakuannya, korban menyebutkan bahwa dirinya bahkan diperkosa di beberapa tempat yang berbeda, termasuk di rumah kebun yang diajak oleh salah satu oknum guru. Perbuatan tidak manusiawi ini telah mengganggu masa depan korban, yang seharusnya menikmati masa remaja yang penuh dengan harapan dan impian. Alih-alih merasa aman di lingkungan yang seharusnya melindunginya, korban justru menjadi sasaran kerakusan pria-pria dewasa yang tidak segan-segan menyalahgunakan posisinya.

Saat diminta komentar via WhatsApp, Kepala Subbagian Humas Polres Halmahera Selatan, AKP Sunadi Sugiono, menyampaikan bahwa kejadian pelecehan seksual tersebut terjadi saat korban masi di bangku SD berlanjut sampai SMP, sementara laporan resmi diterima pada 2 April 2025 kemarin. “Laporan sudah diterima dan saat ini sedang diproses. Kami masih melakukan pendalaman terkait kasus ini,” ungkapnya.  (WP) 

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Wali Kota Ternate Resmi Tutup Festival Olahraga dan Pameran UMKM
DPRD Halsel Siap Tindaklanjuti PHK Sardi Alham Cs Jika Ada Laporan Resmi
Pantai Kalumata Ternate Dipenuhi Sampah, Warga Merasa Tergangu
Cekcok di Grup WhatsApp RSUD Obi Berujung Laporan ke Polisi
Makian-Kayoa Siap Jadi Daerah Otonomi Baru
Bambang Joisangadji Nilai DPRD dan Pemda Halsel Abai Tangani Kasus PHK
Korsleting Kabel Picu Percikan Api di Kios Tomori, PLN ULP Bacan Sigap Atasi Ancaman Kebakaran
HIPMI Halsel Buka Pendaftaran Calon Ketua dan Rekrut Anggota Baru
Berita ini 112 kali dibaca

Berita Terbaru

Daerah

Makian-Kayoa Siap Jadi Daerah Otonomi Baru

Sabtu, 3 Mei 2025 - 06:56 WIT