Misteri 15 M di BPRS Saruma: Cicak vs Buaya, Siapa Menang?

- Penulis Berita

Senin, 7 April 2025 - 10:05 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Grafis :nalarsatu.com

Grafis :nalarsatu.com

LABUHA, nalarsatu.com – Lambannya penanganan kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Saruma Sejahtera, Halmahera Selatan, semakin menuai kritik tajam. Praktisi hukum Sarwin Hi Hakim, S.H, menilai ada indikasi kuat intervensi kekuasaan yang menghambat proses hukum di tingkat daerah.

Sarwin menegaskan bahwa kasus ini bukan sekadar pelanggaran administratif, melainkan skandal korupsi besar yang melibatkan pejabat daerah dengan dugaan kerugian negara mencapai Rp15 miliar. Ia menduga ada kekuatan tertentu yang berupaya menahan laju penegakan hukum. “Jangan sampai ini menjadi pertarungan klasik Cicak versus Buaya, di mana KPK sebagai lembaga independen harus berhadapan dengan aparat penegak hukum daerah yang terindikasi melindungi pihak-pihak tertentu,” tegasnya, Minggu, 7 April 2025.

KPK Harus Bertindak!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sarwin menyoroti bahwa berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK, lembaga ini berwenang mengambil alih kasus yang:

1. Melibatkan penyelenggara negara atau aparat penegak hukum.

2. Menyebabkan kerugian negara paling sedikit Rp1 miliar.

3. Mendapat perhatian luas dari masyarakat.

“Kasus BPRS Saruma memenuhi tiga syarat tersebut. Namun, anehnya, Kejaksaan Negeri Halmahera Selatan seolah berjalan di tempat. Jika ada tarik-menarik kepentingan di tingkat daerah, maka KPK harus turun tangan untuk menghindari kesan impunitas bagi pelaku kejahatan keuangan,” ujarnya.

Selain UU Tipikor, Sarwin juga menekankan bahwa kasus ini berpotensi melanggar UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU, dengan ancaman pidana hingga 20 tahun penjara.

Siapa yang Dilindungi?

Sarwin secara tegas menyebut nama mantan Sekretaris Daerah Saiful Turuy dan mantan Kepala BPKAD Aswin Adam, yang telah dicopot oleh Bupati Usman Sidik pada Juni 2023. “Pencopotan jabatan tidak sama dengan pertanggungjawaban hukum. Jika ada indikasi kuat keterlibatan mereka, mengapa sampai saat ini belum ada tindakan tegas? Apakah mereka sedang dilindungi?” ujarnya.

Jangan Biarkan Cicak Kalah Lagi!

Menurut Sarwin, jika penanganan kasus ini terus berlarut-larut, publik akan semakin kehilangan kepercayaan terhadap institusi hukum daerah. “Ini bukan kali pertama kita melihat skenario di mana kasus besar digantung tanpa kejelasan. Jika KPK tidak segera bertindak, maka ini akan menjadi preseden buruk bahwa ‘Buaya’ masih bisa mengendalikan jalannya hukum,” katanya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya bersama elemen masyarakat sipil siap mengawal kasus ini hingga ke tingkat pusat. “Kami tidak akan tinggal diam. Jika dalam waktu dekat tidak ada perkembangan signifikan, kami akan melaporkan langsung ke KPK. Jangan biarkan Cicak kalah lagi dalam pertarungan melawan Buaya,” pungkasnya. (WP)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

BARAH Soroti Kunker Kapolda: Kasus Hukum Mandek dan Limbah Tambang Jadi Ancaman Serius di Halsel
Laksanakan IPKD MCSP KPK, RSUD Labuha gelar FKP di Kecamatan Bacan Selatan
BARAH Desak Komisi I DPRD Halsel Hentikan Perlindungan Politik untuk Kades Bermasalah
Pelantikan 4 Kades, Ketua Fraksi PKB Safri Talib: Ini Masalah Kecil, Tak Perlu Dibesar-besarkan
DPD II KNPI Halsel Segera Gelar RPH Bahas Pembentukan Panitia Musda dan Rapimpurda
Kades Prakanda Adri Musa Ajak Pemuda Solid Jelang Piala Bupati Halmahera Selatan
Hearing BARAH, Harita Nickel, dan ASLAD Sepakati 4 Poin Penting Terkait Dana Bagi Hasil Desa Kawasi
Tingkatkan Literasi Gerilia Halmahera Selatan Gelar Lomba Puisi dan Mendongeng
Berita ini 169 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 02:40 WIT

BARAH Soroti Kunker Kapolda: Kasus Hukum Mandek dan Limbah Tambang Jadi Ancaman Serius di Halsel

Selasa, 7 Oktober 2025 - 12:31 WIT

Laksanakan IPKD MCSP KPK, RSUD Labuha gelar FKP di Kecamatan Bacan Selatan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 11:08 WIT

BARAH Desak Komisi I DPRD Halsel Hentikan Perlindungan Politik untuk Kades Bermasalah

Selasa, 7 Oktober 2025 - 07:51 WIT

Pelantikan 4 Kades, Ketua Fraksi PKB Safri Talib: Ini Masalah Kecil, Tak Perlu Dibesar-besarkan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 07:35 WIT

DPD II KNPI Halsel Segera Gelar RPH Bahas Pembentukan Panitia Musda dan Rapimpurda

Senin, 6 Oktober 2025 - 12:50 WIT

Hearing BARAH, Harita Nickel, dan ASLAD Sepakati 4 Poin Penting Terkait Dana Bagi Hasil Desa Kawasi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 10:12 WIT

Tingkatkan Literasi Gerilia Halmahera Selatan Gelar Lomba Puisi dan Mendongeng

Minggu, 5 Oktober 2025 - 10:03 WIT

LPP Tipikor: Kuasa Hukum Anggota Bawaslu Ternate Jangan Cengeng Bela Klien Bermasalah

Berita Terbaru