PII Wati Malut Tuntut Keadilan: Tangkap dan Adili Pelaku Kekerasan Seksual di Halmahera Selatan

- Penulis Berita

Senin, 7 April 2025 - 12:23 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegiatan Pelantikan Pengurus Wilayah Pelajara Islam Indonesia Malut di Sekber Sasa(Foto/nalarsatu.com)

Kegiatan Pelantikan Pengurus Wilayah Pelajara Islam Indonesia Malut di Sekber Sasa(Foto/nalarsatu.com)

Maluku Utara, Nalarsatu.comPelajar Islam Indonesia Wilayah Wati (PII Wati) Maluku Utara mengecam keras kasus kekerasan seksual yang menimpa seorang siswi SMP di Desa Bibinoi, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Halmahera Selatan. Kasus ini melibatkan sedikitnya 16 pria dewasa, termasuk dua oknum guru, dan berlangsung secara sistematis sejak korban duduk di bangku sekolah dasar.

Ketua Korwil PII Wati Malut, Korilina Urep, dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa kejadian ini merupakan bentuk nyata dari kegagalan negara dan pemimpin daerah dalam melindungi anak-anak dan pelajar, terutama perempuan.

“Ini bukan sekadar kasus pidana. Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang berlangsung bertahun-tahun. Negara gagal hadir. Pemerintah daerah tidak bisa lagi bersembunyi di balik formalitas. Tangkap semua pelaku! Adili mereka! Dan evaluasi total sistem perlindungan anak dan pendidikan di Halsel,” tegas Korilina, Minggu (6/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut data yang dilaporkan ke Polres Halmahera Selatan pada 2 April 2025, korban mengaku telah mengalami pemerkosaan sejak duduk di bangku kelas I SD oleh seorang pria berinisial H alias Ojek. Tidak berhenti di situ, kekerasan terus berlangsung hingga korban menginjak usia 15 tahun dan duduk di kelas III SMP. Dua nama oknum guru, masing-masing Fardi (guru SDN) dan Rifai (kepala MIS), turut disebut oleh korban sebagai pelaku.

PII Wati Malut menilai, keterlibatan pendidik dalam kejahatan ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah profesi, dan mencerminkan betapa lemahnya sistem kontrol di lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak-anak.

Lebih lanjut, PII Wati mendesak:

1. Kepolisian untuk segera menetapkan seluruh pelaku sebagai tersangka dan melakukan penahanan tanpa kompromi.

2. Bupati Halmahera Selatan dan jajaran Dinas Pendidikan segera mengevaluasi dan memecat oknum pendidik yang terlibat.

3. Pemprov Maluku Utara membentuk tim pemulihan trauma dan menjamin keberlanjutan pendidikan korban.

4. Masyarakat sipil untuk tidak tinggal diam dan bersuara melawan segala bentuk kekerasan seksual.

“Kami, PII Wati Maluku Utara, tidak akan tinggal diam. Kami akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Korban tidak sendiri, dan pelaku harus menerima hukuman seberat-beratnya,” tutup Korilina.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ketua Panitia Pelantikan APDESI Halsel: Momentum Membangun Desa dari Desa
Kantor Hukum Bambang Joisangadji & Patners Resmi Lapor Risal Sangaji Pemerasan terhadap Kades Toin
Kades Toin: Saya Diancam Berulang Kali, Jangan Jadikan Saya ATM Ini Uang Rakyat, Kalau Uang Pribadi Saya Pasti Penuhi
Mengulang Sejarah Boki Fatimah, Jurnalis Perempuan Halsel Didorong Pimpin KNPI
Kuasa Hukum Bambang Joisangadji: Oknum LSM Diduga Memeras dan Mengancam, Siap Dilaporkan ke Polisi
Dana Rp182 Juta Cair, Paving Lapangan Kai Puf Busua Belum Dimulai — IPMB: “Ini Tanda Bahaya”
Koalisi Pemerhati Hukum Nusantara Gelar Aksi Jilid II di Depan Gedung KPK RI
Dituding Main Proyek, Wakil Ketua Komisi I DPRD Halsel Tempuh Jalur Hukum
Berita ini 105 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 09:12 WIT

Ketua Panitia Pelantikan APDESI Halsel: Momentum Membangun Desa dari Desa

Rabu, 13 Agustus 2025 - 07:32 WIT

Kantor Hukum Bambang Joisangadji & Patners Resmi Lapor Risal Sangaji Pemerasan terhadap Kades Toin

Rabu, 13 Agustus 2025 - 06:34 WIT

Kades Toin: Saya Diancam Berulang Kali, Jangan Jadikan Saya ATM Ini Uang Rakyat, Kalau Uang Pribadi Saya Pasti Penuhi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 05:28 WIT

Mengulang Sejarah Boki Fatimah, Jurnalis Perempuan Halsel Didorong Pimpin KNPI

Senin, 11 Agustus 2025 - 22:17 WIT

Dana Rp182 Juta Cair, Paving Lapangan Kai Puf Busua Belum Dimulai — IPMB: “Ini Tanda Bahaya”

Senin, 11 Agustus 2025 - 22:03 WIT

Koalisi Pemerhati Hukum Nusantara Gelar Aksi Jilid II di Depan Gedung KPK RI

Senin, 11 Agustus 2025 - 15:33 WIT

Dituding Main Proyek, Wakil Ketua Komisi I DPRD Halsel Tempuh Jalur Hukum

Senin, 11 Agustus 2025 - 12:19 WIT

Tokoh Masyarakat Desa Toin Bantah Pemberitaan Negatif, Sebut Kades Fahmi Taher Pemimpin Terbaik

Berita Terbaru