Yayasan Srikandi Desak Pembentukan Sistem Terpadu Pencegahan Kekerasan Seksual di Halsel

- Penulis Berita

Sabtu, 12 April 2025 - 07:47 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Halmahera Selatan,Nalarsatu.com – Maraknya kasus kekerasan seksual dan meningkatnya kenakalan remaja di Halmahera Selatan mendorong Ketua Yayasan Srikandi Sibela,Rusna Ahmad, mendesak pemerintah daerah agar segera membentuk sistem penanganan terpadu yang efektif. Sistem ini, menurutnya, harus diterapkan secara menyeluruh dari tingkat kecamatan hingga desa dan melibatkan kolaborasi berbagai elemen masyarakat.

“Penanganan tidak bisa setengah-setengah. Kita membutuhkan sistem yang terstruktur, berkelanjutan, dan menyentuh langsung akar masalah di lapangan,” ujar Rusna dalam wawancara bersama Nalarsatu.com, Jumat (11/4/05) pukul 22.00 WIT di Kedai Katu.

Rusna menjelaskan, unit layanan khusus di tingkat desa menjadi garda terdepan dalam sistem ini. Unit tersebut terdiri dari tiga hingga lima orang, disesuaikan dengan skala desa masing-masing. “Kalau di desa besar seperti Labuha dan Tomori, idealnya lima orang. Untuk desa kecil, tiga orang sudah cukup,” ujarnya. Unit ini bertugas memberikan edukasi, advokasi, serta mendampingi anak-anak dan remaja terutama perempuan dalam membangun kesadaran akan hak perlindungan diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yang menjadi sorotan, kata Rusna, bukan hanya kuantitas tim, tetapi kualitas kapasitas mereka. Ia menekankan pentingnya pelatihan intensif dan berkelanjutan. “Mereka harus mendapatkan minimal tiga kali penguatan. Bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tapi juga pemahaman regulasi dan teknik pemberdayaan,” katanya.

Tak hanya fokus pada penanganan kasus, sistem ini juga mengintegrasikan program pembinaan sosial dengan menggandeng sekolah dan instansi terkait. Meski dampaknya tidak langsung, Rusna yakin model ini bisa menurunkan angka kenakalan remaja seperti merokok, konsumsi alkohol, hingga perilaku menyimpang lainnya. “Ini investasi sosial jangka panjang. Kalau dikerjakan serius, hasilnya akan terasa lima atau sepuluh tahun ke depan,” ungkapnya.

“Menurut Rusna, akar masalahnya bukan sekadar fasilitas atau lokasi, melainkan pola pikir dan kebiasaan yang terus dibiarkan. “Bukan soal tempat. Masalah utamanya adalah sikap dan perilaku individu yang harus diubah melalui edukasi dan pendampingan,” tegasnya.

Di akhir pernyataannya, Rusna menyerukan kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, hingga lembaga pendamping untuk bersama-sama membangun budaya perlindungan anak di tingkat desa. “Kalau tidak dimulai sekarang, kita sedang membiarkan generasi muda tumbuh dalam lingkungan yang membahayakan masa depan mereka,” pungkasnya.

 

Penulis      : Irwan Abubakar

Editor        : Redaktur Nalarsatu.com

 

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Budiman Sudjatmiko Saksikan Pelantikan DPC APDESI Halsel Secara Virtual, Dorong Optimalisasi PP Taskin untuk Berantas Kemiskinan
Kalapas Halsel Mukadam Warang: Dari Papua hingga Maluku Utara, Dedikasi Panjang di Dunia Pemasyarakatan
Ketua Panitia Pelantikan APDESI Halsel: Momentum Membangun Desa dari Desa
Kantor Hukum Bambang Joisangadji & Patners Resmi Lapor Risal Sangaji Pemerasan terhadap Kades Toin
Kades Toin: Saya Diancam Berulang Kali, Jangan Jadikan Saya ATM Ini Uang Rakyat, Kalau Uang Pribadi Saya Pasti Penuhi
Mengulang Sejarah Boki Fatimah, Jurnalis Perempuan Halsel Didorong Pimpin KNPI
Kuasa Hukum Bambang Joisangadji: Oknum LSM Diduga Memeras dan Mengancam, Siap Dilaporkan ke Polisi
Dana Rp182 Juta Cair, Paving Lapangan Kai Puf Busua Belum Dimulai — IPMB: “Ini Tanda Bahaya”
Berita ini 82 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 09:52 WIT

Budiman Sudjatmiko Saksikan Pelantikan DPC APDESI Halsel Secara Virtual, Dorong Optimalisasi PP Taskin untuk Berantas Kemiskinan

Kamis, 14 Agustus 2025 - 02:48 WIT

Kalapas Halsel Mukadam Warang: Dari Papua hingga Maluku Utara, Dedikasi Panjang di Dunia Pemasyarakatan

Rabu, 13 Agustus 2025 - 09:12 WIT

Ketua Panitia Pelantikan APDESI Halsel: Momentum Membangun Desa dari Desa

Rabu, 13 Agustus 2025 - 07:32 WIT

Kantor Hukum Bambang Joisangadji & Patners Resmi Lapor Risal Sangaji Pemerasan terhadap Kades Toin

Rabu, 13 Agustus 2025 - 05:28 WIT

Mengulang Sejarah Boki Fatimah, Jurnalis Perempuan Halsel Didorong Pimpin KNPI

Selasa, 12 Agustus 2025 - 14:53 WIT

Kuasa Hukum Bambang Joisangadji: Oknum LSM Diduga Memeras dan Mengancam, Siap Dilaporkan ke Polisi

Senin, 11 Agustus 2025 - 22:17 WIT

Dana Rp182 Juta Cair, Paving Lapangan Kai Puf Busua Belum Dimulai — IPMB: “Ini Tanda Bahaya”

Senin, 11 Agustus 2025 - 22:03 WIT

Koalisi Pemerhati Hukum Nusantara Gelar Aksi Jilid II di Depan Gedung KPK RI

Berita Terbaru