ABU VULKANIK KEMBALI TERJANG PEMUKIMAN WARGA DI DESA GORUA

- Penulis Berita

Senin, 28 April 2025 - 12:06 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Halut, Nalarsatu.comGunung Dukono, Salah satu gunung berapi paling aktif di Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi hebat, pada senin 28 April 2025. Abu Vulkanik Gunung Dukono, melanda wilayah Desa Gorua, Kecamatan Tobelo Utara Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.

Akibat dilanda hujan abu erupsi Gunung Dukono, permukiman dan tanaman pertanian warga setempat tertutup abu vulkanik.

Lutfi Badaruddin, Salah seorang Warga Desa Gorua mengaku aktivitas warga setempat tergganggu karena abu vulkanik Gunung Dukono melanda wilayah itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Hujan abu vulkanik dapat merusak tanaman dan menyebabkan kerugian bagi petani. Tanah yang terkena abu vulkanik biasanya menjadi asam, sehingga memengaruhi produktivitas pertanian. Selain itu, abu yang masuk ke dalam sumber air dapat mencemari air bersih, sehingga memperburuk kondisi sanitasi di wilayah terdampak” Ungkap Lutfi kepada Nalassatu.com (28/04/2025).

Dalam situasi seperti ini, peran edukasi masyarakat sangat penting. Dengan begitu, masyarakat dapat bersiap lebih baik menghadapi segala kemungkinan.

“Masyarakat di sekitar Gunung Dukono diimbau selalu menyediakan masker penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan dari bahaya abu vulkanik,” tambah Lutfi

Selain masker, warga juga disarankan menggunakan kacamata pelindung saat beraktivitas di luar ruangan guna mencegah iritasi mata. Mengingat pergerakan angin yang bisa berubah sewaktu-waktu, penyebaran abu menjadi perhatian utama.

Di sisi kesehatan, abu vulkanik dapat memicu berbagai masalah, mulai dari iritasi mata hingga gangguan saluran pernapasan. Anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit pernapasan kronis merupakan kelompok yang paling rentan terhadap dampaknya” Ungkap Lutfi

Gunung Dukono bukanlah nama baru dalam sejarah aktivitas vulkanik Indonesia. Sejak letusan besar pada tahun 1550 yang mengubah bentang alam antara Pulau Halmahera dan Gunung Mamuya, gunung ini terus menunjukkan gejala aktivitas.

Warga saat ini, mengharapkan bantuan masker dari pemerintah daerah, agar bisa beraktifitas diluar rumah. (Red/saf)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Diduga Ada Kepentingan Elit, BEM Unutara Soroti Kriminalisasi 11 Warga Adat Maba Sangaji
Kades Dolik Koordinasi Penanganan Longsor Saketa-Dehepodo, PT Hijrah Nusatama Kirim Excavator
Longsor di Gunung Goha Desa Moloku dan Samo Putus Akses Jalan Lintas Saketa-Dehepodo
Proyek Masjid Desa Pas Ipa Mangkrak, Mahasiswa Minta Inspektorat Audit Anggaran
Sandi Naim Calon Ketua Umum Gagas Misi Formapas Sebagai Instrumen Perjuangam
Syafrudin Arif Tanggapi Putusan Sengketa Tanah Pasar Baru: “Jangan Perkeruh Keadaan, Ini Saatnya Mengakhiri Persoalan Lama”
Skandal BPNT di Obi Selatan: FPR Desak Polres Periksa Pendamping Program, Tuduh Ada Korupsi Terstruktur
Anggota DPRD Halsel Terseret Tunggakan PDAM, Praktisi Hukum Soroti Etik dan Potensi Sanksi Partai
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 05:05 WIT

Pendidikan Mengimplikasikan Konsep Tentang Manusia dan Dunia

Selasa, 24 Juni 2025 - 16:26 WIT

Kerusakan Alam di Maluku Utara : Antara Kekayaan dan Ancaman

Selasa, 24 Juni 2025 - 14:30 WIT

Melampaui Rudal : Konflik Iran–Israel dan Pertarungan di Dunia Tanpa Wajah

Senin, 23 Juni 2025 - 12:59 WIT

Dilema Pendidikan ditegah Masyarakat Taliabu : Antara Tambang dan Kampus

Senin, 23 Juni 2025 - 12:52 WIT

“Merdeka Seratus Persen”: Saat Rakyat Dijual Gubernur dan Kapitalis Asing

Minggu, 22 Juni 2025 - 07:45 WIT

Hilirisasi Nikel, Budaya, dan Pendidikan di Maluku Utara: Sebuah Dilema Pembangunan

Kamis, 29 Mei 2025 - 04:14 WIT

Program Bahasa Mandarin sebagai Upaya GAMKI Halsel Melihat Massa Depan

Kamis, 29 Mei 2025 - 03:35 WIT

Penindasan Yang Tak Berujung

Berita Terbaru