Ternate, Nalarsatu.com – PEACEMAKER Indonesia sukses menggelar kegiatan “Bacarita Asik” bersama generasi muda Kota Ternate pada Senin, 16 Juli 2025. Acara yang berlangsung di Durpadi Caffe, Kelurahan Jati, Ternate Tengah membahas “Perdamaian dalam Keberagaman” dan menghadirkan ruang diskusi santai seputar peran pendidikan dalam menjaga dan menumbuhkan semangat perdamaian di tengah masyarakat multikultural Maluku Utara.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan pemuda Ternate dari latar belakang yang beragam. Diskusi berlangsung hangat, membahas tantangan dan peluang dalam membumikan nilai-nilai perdamaian di tengah keberagaman suku, agama, dan budaya.
Menurut Henaluo Harita salah satu Penyelenggara mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperluas pemahaman lewat diskusi santai tentang isu-isu Perdamaian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bacarita Asik itu bukan cuma soal ngopi sambil cerita-cerita, tapi lebih dari itu kita duduk bareng, lintas agama, suku, komunitas, ngobrol soal isu-isu yang kadang tabu dibahas di ruang lain. Di sini, semua didengar, semua setara.” Kata Hena kepada media saat diwawancara
“Namanya juga forum terbuka, Peacemaker Club itu nggak ada sekat. Siapa pun bisa gabung. Kita mau bangun budaya diskusi yang sehat, yang nggak berujung perpicahan, tapi justru cari titik temu. Itu poin pentingnya.” Tambahnya
Selain itu Salah satu pemantik diskusi, Herawati Teapon, menegaskan pentingnya peran pendidikan dalam membangun kesadaran perdamaian. Menurutnya, baik pendidikan formal maupun nonformal harus memberi ruang terbuka untuk membahas isu-isu perdamaian secara luas.
“Pendidikan harus menjadi jalan untuk menyemai nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Perdamaian bukan hanya konsep, tapi harus diwujudkan dalam tindakan sehari-hari,” jelas Herawati dalam penyampaiannya
Melalui kegiatan seperti Bacarita Asik, PEACEMAKER Indonesia berharap munculnya perspektif baru di kalangan pemuda terkait pentingnya hidup damai dalam keberagaman, sekaligus memperkuat jejaring perdamaian lintas agama dan suku di Maluku Utara. (Red/BM)