LABUHA,Nalarsatu.com – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, menyebabkan banjir yang merendam puluhan rumah dan memaksa ribuan warga mengungsi. Hingga Minggu, 22 Juni 2025, tercatat sebanyak 640 kepala keluarga (KK) atau 2.430 jiwa terdampak dan mengungsi ke sejumlah lokasi aman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Selatan, Aswin Adam, mengatakan pemerintah daerah telah mendirikan tujuh posko pengungsian di sejumlah titik. Di antaranya di Kantor BPBD, Masjid Sultan, Masjid Raya Alkhairat, SMP Negeri 1 Labuha, Masjid Tamansari, rumah Ketua RT Desa Tomori, dan Masjid Muhajirin Habibi.

“Total warga yang ditampung di posko-posko ini mencapai 640 KK. Sebanyak 500 KK juga memilih mengungsi secara mandiri,” kata Aswin dalam keterangan pers, Minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Data sementara mencatat tinggi air banjir mencapai satu meter di beberapa wilayah dan belum menunjukkan tanda-tanda surut. Selain merendam rumah, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Satu unit jembatan dilaporkan patah di Desa Tuokona, Kecamatan Bacan Selatan. Sementara, sebuah jembatan darurat di Desa Kubung juga terdampak. BPBD juga mencatat satu unit rumah warga mengalami kerusakan.
Untuk mendukung kebutuhan dasar para pengungsi, pemerintah daerah menyiagakan dapur umum di Lapangan Merdeka Labuha. Dinas Kesehatan pun telah mengerahkan tim medis ke posko-posko pengungsian untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga terdampak.
“Pemantauan dan pendataan terus kami lakukan, terutama di desa-desa yang tersebar di 30 kecamatan, termasuk wilayah Gane, Makian Kayoa, dan Obi,” ujar Aswin.
Hingga berita ini diturunkan, BPBD Halmahera Selatan masih terus memperbarui data dan melakukan evakuasi di titik-titik yang masih terendam banjir.