Sandi Naim Calon Ketua Umum Gagas Misi Formapas Sebagai Instrumen Perjuangam

- Penulis Berita

Selasa, 24 Juni 2025 - 13:51 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ternate, Nalarsatu.com Musyawarah Besar (Mubes) Ke-IV Forum Mahasiswa Pascasarjana Maluku Utara (Formapas Malut) Se-Jabodetabek-Banten tahun 2025–2027 bukanlah sekadar perhelatan seremonial dua tahunan. Lebih dari itu, Mubes menjadi ruang dialektika intelektual dan momentum strategis menentukan arah organisasi, program kerja, serta watak perjuangan Formapas ke depan.

Sebagai organisasi kedaerahan berbasis intelektual, Formapas lahir dari semangat kebersamaan, komunikasi, dan pengembangan potensi. Tema besar Mubes kali ini, “Revitalisasi Formapas: SDM Unggul, Maluku Utara Maju”, bukan sekadar slogan. Ia lahir dari pertemuan-pertemuan gagasan yang tumbuh di ruang-ruang diskusi mahasiswa pascasarjana Maluku Utara, termasuk di kantor perwakilan Malut, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Tema ini menjadi cermin dari kebutuhan organisasi untuk tidak hanya berkumpul, tetapi juga bertindak.

Dalam konteks itulah, Sandi Naim, mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta, menyatakan kesiapannya maju sebagai Calon Ketua Umum Formapas. Dengan mengusung misi besar “Formapas sebagai alat instrumen perjuangan”, Sandi membawa semangat baru yang ingin menjadikan organisasi ini lebih berdaya guna dan berdampak luas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Formapas bukan tempat untuk mengamankan kepentingan kelompok tertentu. Ia harus menjadi alat perjuangan untuk membuka akses pendidikan dan memberdayakan generasi muda Maluku Utara,” tegas Sandi.

Bagi Sandi, organisasi mahasiswa tidak boleh hanya menjadi menara gading. Ia harus bersentuhan langsung dengan denyut persoalan masyarakat, terutama ketidakadilan yang masih dialami daerah-daerah seperti Maluku Utara. Pendidikan, menurutnya, adalah jalan utama menuju perubahan sosial. Namun, akses terhadap pendidikan terutama bagi anak-anak Maluku Utara di luar daerah masih menjadi tantangan besar, baik dari segi biaya, fasilitas, hingga dukungan kebijakan.

“Pendidikan gratis lebih banyak difokuskan di Pulau Jawa. Lalu, bagaimana dengan kami di Timur? Bukankah kami juga warga negara?” ungkapnya.

Sandi mengutip sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer sebagai pengingat bahwa tugas kaum terpelajar adalah merawat nalar kemanusiaan. “Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana,” kutip Sandi dengan penuh makna.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa sumber daya alam (SDA) Maluku Utara memang bisa habis, tapi pendidikan generasi muda tidak boleh lenyap. Negara, dalam hal ini pemerintah pusat, menurutnya punya tanggung jawab besar dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan adil. Peran ini tidak hanya dibebankan pada institusi negeri, tetapi juga melibatkan sektor swasta, masyarakat sipil, dan tentu saja mahasiswa sebagai agen perubahan.

Melalui Formapas, Sandi ingin mendorong gerakan intelektual yang tidak elitis, tetapi berpihak. Berpihak pada mereka yang terpinggirkan oleh sistem. Ia ingin menjadikan Formapas sebagai ruang perjuangan kolektif, bukan sekadar forum nostalgia kedaerahan.

“Saya maju bukan untuk mencari kekuasaan, tetapi untuk menyatukan potensi. Kita perlu organisasi yang bersuara, bukan membisu. Formapas harus menjadi lidah bagi kepentingan pendidikan dan masa depan Maluku Utara.”

Dengan visi tersebut, Sandi mengajak seluruh mahasiswa pascasarjana Maluku Utara di Jabodetabek-Banten untuk bersama-sama membangun Formapas sebagai rumah perjuangan yang kritis, progresif, dan transformatif. Ia yakin, perubahan hanya bisa terjadi jika kita mulai dari ruang-ruang kecil dengan semangat besar. (Red/BM)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Syafrudin Arif Tanggapi Putusan Sengketa Tanah Pasar Baru: “Jangan Perkeruh Keadaan, Ini Saatnya Mengakhiri Persoalan Lama”
Skandal BPNT di Obi Selatan: FPR Desak Polres Periksa Pendamping Program, Tuduh Ada Korupsi Terstruktur
Anggota DPRD Halsel Terseret Tunggakan PDAM, Praktisi Hukum Soroti Etik dan Potensi Sanksi Partai
Tarif PDAM Halsel, Dirut Soleman Bobote: Sudah Sesuai SK Bupati
Kapolres Halmahera Selatan Pimpin Upacara Tabur Bunga, Tegaskan Komitmen Hormati Jasa Pahlawan dan Perkuat Sinergi dengan Masyarakat
HMI Cabang Bacan Desak Bupati Basam Kasuba Copot Kepala Dinas Lingkungan Hidup Halmahera Selatan
Banjir di Halmahera Selatan, 2.430 Jiwa Mengungsi, Tujuh Posko Darurat Disiapkan
100 Hari Bassam – Helmi: DPRD Kritik Keras Kinerja Pemda, Kadis Pariwisata dinilai Tidak Inovatif
Berita ini 95 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 13:51 WIT

Sandi Naim Calon Ketua Umum Gagas Misi Formapas Sebagai Instrumen Perjuangam

Selasa, 24 Juni 2025 - 06:46 WIT

Skandal BPNT di Obi Selatan: FPR Desak Polres Periksa Pendamping Program, Tuduh Ada Korupsi Terstruktur

Selasa, 24 Juni 2025 - 06:13 WIT

Anggota DPRD Halsel Terseret Tunggakan PDAM, Praktisi Hukum Soroti Etik dan Potensi Sanksi Partai

Selasa, 24 Juni 2025 - 04:52 WIT

Tarif PDAM Halsel, Dirut Soleman Bobote: Sudah Sesuai SK Bupati

Senin, 23 Juni 2025 - 08:58 WIT

Kapolres Halmahera Selatan Pimpin Upacara Tabur Bunga, Tegaskan Komitmen Hormati Jasa Pahlawan dan Perkuat Sinergi dengan Masyarakat

Senin, 23 Juni 2025 - 08:46 WIT

HMI Cabang Bacan Desak Bupati Basam Kasuba Copot Kepala Dinas Lingkungan Hidup Halmahera Selatan

Minggu, 22 Juni 2025 - 09:46 WIT

Banjir di Halmahera Selatan, 2.430 Jiwa Mengungsi, Tujuh Posko Darurat Disiapkan

Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:20 WIT

100 Hari Bassam – Helmi: DPRD Kritik Keras Kinerja Pemda, Kadis Pariwisata dinilai Tidak Inovatif

Berita Terbaru

Opini

Ternate dan Krisis Drainase

Selasa, 24 Jun 2025 - 23:13 WIT