Obat Kosong, RSU Obi Bikin Pasien Tak Tertolong

- Penulis Berita

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:43 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Obi, Nalarsatu.com – Keluhan soal pelayanan kesehatan kembali mencuat dari warga Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan. Kali ini, persoalan serius datang dari ketiadaan stok obat-obatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Obi. Sejumlah pasien mengaku selalu diminta membeli obat di luar rumah sakit karena tidak tersedia di instalasi farmasi.

Seorang pasien, inisial IT, menyampaikan kekesalannya setelah menjalani pemeriksaan medis di RSU Obi. Bukannya menerima pengobatan langsung, ia malah dibekali resep dan diarahkan untuk membeli obat di apotek luar.

“Setiap kali periksa, dokter langsung kasih resep dan bilang beli di luar. Kalau kami tidak punya uang, ya tidak bisa berobat,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (2/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, ironisnya, usaha IT mencari obat di apotek pun menemui jalan buntu. Obat yang diresepkan tidak tersedia di apotek manapun di sekitar Kecamatan Obi.

“Saya sudah keliling apotek tapi obatnya kosong semua. Terpaksa saya pulang ke rumah dan minum ramuan obat kampung yang saya punya. Ini bukan solusi, tapi mau bagaimana lagi?” keluh IT dengan nada putus asa.

IT menegaskan bahwa kondisi ini sudah berlangsung cukup lama dan dirasakan oleh banyak pasien lain.

“Rumah sakit seharusnya jadi tempat menyembuhkan, bukan tempat mempersulit. Ini rumah sakit pemerintah, tapi kami malah disuruh cari obat sendiri. Untuk apa ada RS kalau semua harus beli di luar? Dan kalau obat pun tidak ada di luar, kami jadi tak tertolong,” ucapnya dengan nada geram.

Kritik juga datang dari tokoh masyarakat Desa Baru, Napsu saat di wawancara oleh media bahwa ada kesalahan besar yang terjadi di Manajemen RSU.

“Kalau masalahnya anggaran, harusnya dijelaskan terbuka. Tapi kalau ini soal kelalaian dan buruknya pengelolaan, maka ini harus dievaluasi serius. Jangan sampai rakyat kecil jadi korban karena sistem yang bobrok,” kata Napsu pada Kamis (3/7).

Dalam konfirmasi kepada wartawan, direktur RSU Obi dr. Diky Hardiansyah menyebut bahwa pihak rumah sakit memang kerap menyarankan pasien membeli obat di luar karena stok tidak tersedia.

“Ini memang keluhan yang sudah lama. Jika obat tidak ada di RS, maka kami anjurkan beli di luar. Kami hanya bisa mengajukan permintaan obat ke Dinas Kesehatan melalui IFK (Instalasi Farmasi Kabupaten),” ujar Diky, Kamis (3/7).

Diky menegaskan bahwa rumah sakit tidak memiliki kewenangan dalam proses pengadaan langsung obat-obatan. Menurutnya, pengelolaan anggaran dan pembelanjaan sepenuhnya ditangani oleh Dinas Kesehatan dan IFK.

“Soal anggarannya kami tidak tahu. Kami hanya mengajukan daftar nama obat, itu saja,” katanya.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kinerja manajemen RSU Obi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan. Ketidaktersediaan obat pokok di fasilitas kesehatan milik pemerintah menunjukkan adanya kelalaian sistemik yang serius.

“Ini bukan sekadar kekurangan teknis, tapi soal hak masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak,” kata Napsu,

 

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kapolres Tegas: Pendamping BPNT Sudah Diperiksa, Kasus Masuk Pra-Lidik
Praktisi Hukum Desak Felista Kokiroba Kembalikan Kartu ATM Penerima BPNT: “Itu Pelanggaran, Bisa Dipidana”
Beras Bansos di Jual, Dana BPNT Disunat, Penerima Menderita, Pendamping dan Pegawai Pos Saling Lempar Tanggung Jawab
Kasus Sodomi Siswa di Obi Belum Tuntas, Warga Tuntut Kapolres Segera Menangkap Pelaku
Obat Kosong, RSU Obi Bikin Pasien Tak Tertolong
Warga Obi Kecewa, Area “Dolar” Tapi Jaringan Internet Tertinggal
Mahasiswa Desak Audit Dana Desa Pas Ipa: Inspektorat Jangan “Stecu”
Penyaluran BLT Dana Desa Bulan Januari – Maret 2025 di Desa Gorua Utara
Berita ini 118 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 08:06 WIT

Kapolres Tegas: Pendamping BPNT Sudah Diperiksa, Kasus Masuk Pra-Lidik

Sabtu, 5 Juli 2025 - 05:28 WIT

Praktisi Hukum Desak Felista Kokiroba Kembalikan Kartu ATM Penerima BPNT: “Itu Pelanggaran, Bisa Dipidana”

Jumat, 4 Juli 2025 - 07:41 WIT

Kasus Sodomi Siswa di Obi Belum Tuntas, Warga Tuntut Kapolres Segera Menangkap Pelaku

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:43 WIT

Obat Kosong, RSU Obi Bikin Pasien Tak Tertolong

Kamis, 3 Juli 2025 - 07:51 WIT

Obat Kosong, RSU Obi Bikin Pasien Tak Tertolong

Rabu, 2 Juli 2025 - 15:37 WIT

Warga Obi Kecewa, Area “Dolar” Tapi Jaringan Internet Tertinggal

Rabu, 2 Juli 2025 - 14:22 WIT

Mahasiswa Desak Audit Dana Desa Pas Ipa: Inspektorat Jangan “Stecu”

Rabu, 2 Juli 2025 - 13:42 WIT

Penyaluran BLT Dana Desa Bulan Januari – Maret 2025 di Desa Gorua Utara

Berita Terbaru

Opini

Sofifi dan Harapan Kota Baru Refleksi Awal dari Lapangan

Minggu, 6 Jul 2025 - 05:49 WIT

Opini

Bahu Jalan Jadi Trotoar, Pemkot Kemana?

Sabtu, 5 Jul 2025 - 04:41 WIT