Mengulang Sejarah Boki Fatimah, Jurnalis Perempuan Halsel Didorong Pimpin KNPI

- Penulis Berita

Rabu, 13 Agustus 2025 - 05:28 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HALSEL, Nalarsatu.com – Sejarah Halmahera Selatan mencatat kiprah seorang perempuan Bacan bernama Boki Fatimah dikenal juga sebagai Princess van Kasiruta yang 118 tahun lalu bukan hanya menjadi jurnalis, tetapi juga aktif di organisasi berhaluan revolusi melawan kolonialisme. Ia dikenal sebagai sosok berani, cerdas, dan lantang menyuarakan perubahan, melampaui batasan yang lazim berlaku bagi perempuan di masanya.

Kini, semangat kepeloporan itu kembali menyeruak di Halmahera Selatan, seiring dorongan agar jurnalis perempuan memimpin wadah kepemudaan.

Ismit Alkatiri, pemerhati sosial-budaya sekaligus jurnalis senior Maluku Utara, menilai momentum pemilihan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Halmahera Selatan patut dimanfaatkan untuk mengangkat figur jurnalis perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Momen pemilihan Ketua KNPI Halsel ini bisa mengusung sosok jurnalis perempuan untuk memimpin wadah kepemudaan. Kita punya sejarah panjang tentang peran perempuan Bacan, dan ini saatnya kita menghidupkan kembali semangat itu,” ujar pria yang akrab disapa Aba tersebut Selasa (12/8).

Aspirasi itu mengerucut pada nama Echa Kamarullah, Ketua Aliansi Jurnalis Halsel sekaligus Bendahara PWI Kabupaten Halsel. Aba menyebut, Echa memiliki pengalaman organisatoris yang matang serta kapasitas kepemimpinan yang mumpuni.

“Dia bagian dari generasi Boki Fatimah era kekinian yang perlu diapresiasi dan di-support untuk memimpin wadah berhimpun OKP tersebut,” tegasnya.

Secara pribadi, Aba mengaku sudah mengenal Echa sebagai sosok kreatif dan visioner. Menurutnya, Echa mampu mengelola kegiatan meski bersifat dadakan, dan selalu menunjukkan komitmen untuk berkarya bagi masyarakat.

“Dalam beberapa kali diskusi, Echa tidak hanya bicara berita, tetapi juga soal berbuat untuk masyarakat, terutama kaum muda. Itu modal penting bagi seorang pemimpin,” tandasnya.

Dorongan ini menambah warna dalam dinamika jelang pemilihan Ketua KNPI Halsel. Bagi para pendukungnya, langkah Echa dianggap sebagai simbol keberanian perempuan Halsel untuk menapaki ruang kepemimpinan strategis, sekaligus menghidupkan kembali spirit Boki Fatimah di abad ke-21.

Kini, bola ada di tangan para pemuda dan organisasi kepemudaan (OKP) di Halsel. Dukungan nyata terhadap kepemimpinan perempuan bukan hanya akan mencatatkan sejarah baru, tetapi juga mengirim pesan kuat bahwa Halmahera Selatan siap membuka jalan bagi generasi yang inklusif, progresif, dan berani menembus batas. Seperti Boki Fatimah yang melampaui zamannya, perempuan Halsel hari ini layak memimpin masa depan.

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Praktisi Hukum Bambang Joisangadji Sindir DPRD Halsel: “Kalau Tidak Paham Hukum, Bagaimana Mau Awasi Pemerintah?”
Bupati Halsel Undang Anggota DPRD Makan Malam di Kediaman: BARAH, M.Ikbal Kadoya Tegas Bertanya Ada Apa?
Kejati Dalami Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp4,3 Miliar di STP Labuha, Rektor Unsan Diperiksa
BARAH dan ASLAD Kawasi Dapat Dukungan Penuh Warga: Aksi Murni Rakyat Menuntut Janji Harita Group
BARAH Soroti Kunker Kapolda: Kasus Hukum Mandek dan Limbah Tambang Jadi Ancaman Serius di Halsel
Laksanakan IPKD MCSP KPK, RSUD Labuha gelar FKP di Kecamatan Bacan Selatan
BARAH Desak Komisi I DPRD Halsel Hentikan Perlindungan Politik untuk Kades Bermasalah
Pelantikan 4 Kades, Ketua Fraksi PKB Safri Talib: Ini Masalah Kecil, Tak Perlu Dibesar-besarkan
Berita ini 36 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 7 September 2025 - 04:50 WIT

Polisi Diganjar Penghargaan Setelah Menindas Rakyat: Cermin Gelap Demokrasi di Era Prabowo

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 18:52 WIT

Hari Lahir Republik Indonesia Ke-80: Pulau Limbo Masih Menanti Air Bersih, Janji yang Belum Tuntas

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:51 WIT

Bayangan Gelap Pendidikan: Membaca Maluku Utara Dari kacamata Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal

Kamis, 14 Agustus 2025 - 11:42 WIT

Pendidikan Formal yang Gagal Membangun Kesadaran Anak Muda Maluku Utara

Rabu, 13 Agustus 2025 - 16:17 WIT

Organisasi : Laboratorium Ilmu Pengetahuan untuk Mahasiswa

Jumat, 25 Juli 2025 - 15:45 WIT

“Balas Pantun” DOB Sofifi

Rabu, 23 Juli 2025 - 15:34 WIT

Ngute – ngute Bukan Desa Dongeng

Selasa, 22 Juli 2025 - 15:20 WIT

Gebe Dikeruk, Ulayat Dirusak, Antara Luka Tanah Waris

Berita Terbaru