Idul Adha di Masjid Jabal Nur Toboleu: Tak Sekadar Ritual, Tapi Panggilan Keikhlasan dan Kepedulian

- Penulis Berita

Sabtu, 7 Juni 2025 - 12:58 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ternate,Nalarsatu.com –  Suasana khidmat menyelimuti halaman Masjid Jabal Nur, Kelurahan Toboleu, Kecamatan Ternate Utara, Jumat  6 Juni 2025 siang tadi. Seusai salat Jumat, gema takbir masih bergema ketika panitia dan warga berkumpul untuk melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Dua ekor sapi dipersiapkan sebagai wujud penghambaan, keikhlasan, dan kepedulian sosial yang menjadi inti dari perayaan Idul Adha.

Idul Adha, yang jatuh setiap 10 Dzulhijjah, bukan sekadar perayaan tahunan. Lebih dari itu, ia adalah momen spiritual yang mengakar kuat pada sejarah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS.

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.’ Ia menjawab: ‘Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar’.”
(QS. Ash-Shaffat: 102)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kisah itu bukan sekadar narasi sejarah, tapi menjadi teladan abadi tentang kepasrahan total kepada kehendak Ilahi. “Idul Adha mengajarkan kita tentang keikhlasan dan keimanan mutlak, sebagaimana Ibrahim dan Ismail rela melepas hal yang paling dicintai demi ketaatan kepada Allah,” ujar Hamdani, Bendahara Masjid Jabal Nur Toboleu, kepada Nalarsatu.com Jumat (6/6).

Ritual yang Sarat Nilai Sosial

Prosesi penyembelihan di M.Jabal Nur dilakukan secara gotong royong oleh panitia dan pengurus masjid. Ketua BKM, Tamrin Robo, menjelaskan bahwa pemotongan hewan kurban dilakukan selepas salat Jumat, disaksikan oleh masyarakat dan jajaran pengurus masjid.

“Kami ingin memastikan bahwa ibadah ini bukan hanya simbolik, tapi benar-benar sampai pada mereka yang membutuhkan,” kata Tamrin.

Panitia Kurban Masjid Jabal Nur Kelurahan Toboleu

Ketua Panitia, Rizal Kaidati, menambahkan bahwa tahun ini dua ekor sapi disiapkan untuk kurban, dan seluruh distribusi daging akan difokuskan kepada warga sekitar yang kurang mampu. Proses pemotongan dilakukan di pelataran masjid sebagai bagian dari tradisi tahunan.

Idul Adha: Momen Refleksi, Bukan Sekadar Selebrasi

Bagi pengurus masjid, Idul Adha bukanlah ajang pamer kuantitas kurban, tapi saat untuk menguji keikhlasan. “Kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tapi menyembelih ego, keserakahan, dan keakuan. Sejauh mana kita mampu meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam kehidupan sosial kita hari ini?” ujar Hamdani Jumat (6/6).

Nilai-nilai pengorbanan yang dicontohkan oleh para nabi telah ditegaskan dalam sabda Rasulullah SAW:

“Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan oleh anak Adam pada hari Idul Adha yang lebih dicintai Allah daripada menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban itu akan sampai kepada Allah sebelum jatuh ke tanah, maka berbahagialah kalian dengannya.”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

Semangat Kolektif dan Harapan Keberkahan

Meski hanya dua ekor sapi yang dikurbankan, semangat kolektif warga Toboleu tetap kuat. Tidak sedikit masyarakat yang menyumbang secara kolektif agar dapat berpartisipasi dalam ibadah kurban. Hal ini menunjukkan bahwa semangat berkurban tidak diukur dari seberapa banyak hewan yang disembelih, melainkan dari keikhlasan dan kebersamaan yang terbangun.

“Nilai keberkahan itu muncul saat kita berbagi dengan tulus, tanpa pamrih. Dan kurban ini adalah momen terbaik untuk itu,” tutur Rizal Jumat (6/6).

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Skandal Dana Desa Pas Ipa: Rp366 Juta Tak Jelas, Mahasiswa Desak Audit Total
Polres Halsel Gelar Doa Bersama Lintas Agama dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79
Diduga Ada Kepentingan Elit, BEM Unutara Soroti Kriminalisasi 11 Warga Adat Maba Sangaji
Kades Dolik Koordinasi Penanganan Longsor Saketa-Dehepodo, PT Hijrah Nusatama Kirim Excavator
Longsor di Gunung Goha Desa Moloku dan Samo Putus Akses Jalan Lintas Saketa-Dehepodo
Proyek Masjid Desa Pas Ipa Mangkrak, Mahasiswa Minta Inspektorat Audit Anggaran
Sandi Naim Calon Ketua Umum Gagas Misi Formapas Sebagai Instrumen Perjuangam
Syafrudin Arif Tanggapi Putusan Sengketa Tanah Pasar Baru: “Jangan Perkeruh Keadaan, Ini Saatnya Mengakhiri Persoalan Lama”
Berita ini 53 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:59 WIT

Skandal Dana Desa Pas Ipa: Rp366 Juta Tak Jelas, Mahasiswa Desak Audit Total

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:53 WIT

Polres Halsel Gelar Doa Bersama Lintas Agama dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79

Kamis, 26 Juni 2025 - 03:46 WIT

Diduga Ada Kepentingan Elit, BEM Unutara Soroti Kriminalisasi 11 Warga Adat Maba Sangaji

Rabu, 25 Juni 2025 - 16:07 WIT

Kades Dolik Koordinasi Penanganan Longsor Saketa-Dehepodo, PT Hijrah Nusatama Kirim Excavator

Rabu, 25 Juni 2025 - 15:42 WIT

Longsor di Gunung Goha Desa Moloku dan Samo Putus Akses Jalan Lintas Saketa-Dehepodo

Selasa, 24 Juni 2025 - 13:51 WIT

Sandi Naim Calon Ketua Umum Gagas Misi Formapas Sebagai Instrumen Perjuangam

Selasa, 24 Juni 2025 - 10:10 WIT

Syafrudin Arif Tanggapi Putusan Sengketa Tanah Pasar Baru: “Jangan Perkeruh Keadaan, Ini Saatnya Mengakhiri Persoalan Lama”

Selasa, 24 Juni 2025 - 06:46 WIT

Skandal BPNT di Obi Selatan: FPR Desak Polres Periksa Pendamping Program, Tuduh Ada Korupsi Terstruktur

Berita Terbaru