HALSEL, Nalarsatu.com – Kepala Desa Soligi, Madaisi La Siriali, menyebut banjir bandang yang melanda wilayahnya pada Jumat sore, 13 Juni 2025, merupakan peristiwa langka yang membawa dampak besar bagi kehidupan warganya. Menurut Madaisi, air mulai menggenangi desa sekitar pukul 15.00 WIT setelah diguyur hujan deras sejak pukul 13.00 WIT.
“Awalnya hanya hujan biasa, tapi lama-lama deras dan tidak berhenti. Sekitar jam tiga sore, air mulai naik cepat. Hampir seluruh rumah tergenang,” kata Madaisi saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp oleh Nalarsatu.com, Jumat malam (13/6).
Meski tidak ada korban jiwa di Desa Soligi, Madaisi menyebut banjir menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum dan menghentikan seluruh aktivitas masyarakat. Ketinggian air bervariasi, antara 30 cm hingga mencapai lutut orang dewasa, atau sekitar 1 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sekolah, tempat ibadah, bahkan posyandu ikut terendam. Warga terpaksa mengungsi ke dataran lebih tinggi. Kami belum bisa memperkirakan kerugian,” ujarnya pada Nalarsatu.com Jumat (13/6).
Kepada wartawan, Madaisi mengungkapkan bahwa selama hidupnya di Desa Soligi, peristiwa seperti ini hanya terjadi dua kali. “Pertama tahun 2007. Itu pun tidak separah ini. Dan sekarang terulang lagi. Ini jadi peringatan besar buat kami,” katanya.
Madaisi berharap pemerintah daerah dan pusat segera turun tangan. Ia mendesak adanya tanggap darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan perhatian langsung dari Bupati Halmahera Selatan hingga pemerintah provinsi.
“Kami butuh logistik, air bersih, dan tenaga medis. Ini bukan hanya soal hari ini, tapi bagaimana desa kami bisa aman ke depan,” pungkasnya.