Warga Obi Keluhkan Tarif Air Mahal, Anggota DPRD M. Saleh Nijar Dorong PDAM Halsel Evaluasi Maksimalkan Sosialisasi Tarif Air Sesuai Surat Keputusan Bupati

- Penulis Berita

Sabtu, 14 Juni 2025 - 02:36 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HALSEL, Nalarsatu.com – Protes warga terkait mahalnya tarif air bersih di Desa Jikotamo Kecamatan Obi Selatan dan sejumlah desa lainnya diwilayah Obi mendapat perhatian serius dari Anggota DPRD Halmahera Selatan, Muhamad Saleh Nijar, Legislator dari Dapil Obi ini mendesak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penerapan tarif air yang mengacu pada Surat Keputusan Bupati Halmahera Selatan Nomor 186 Tahun 2022. Keputusan tersebut menetapkan struktur tarif PDAM, termasuk besaran tarif dasar, beban tetap, golongan pelanggan, serta penghitungan tarif berdasarkan blok konsumsi atau tingkat pemakaian air.

“Soal ini sudah muncul gejolak di masyarakat, PDAM jangan hanya menegakan Surat Keputusan Bupati diatas meja. Mereka harus turun ke lapangan temui langsung warga dan pastikan dimana letak persoalannya,” kata MS.Nijar, Jumat (13/6).

Menurut MS. Nijar, masih banyak masyarakat di desa-desa belum mendapatkan informasi secara utuh terkait penetapan tarif air berdasarkan Keputusan Bupati. Kurangnya sosialisasi menyebabkan warga merasa dibebani tarif yang tidak mereka pahami mekanisme penerapan tarif air sesuai dengan Surat Keputusan Bupati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sosialisasi itu wajib, jangan sampai Peraturan Bupati hanya jadi alat legitimasi menerapkan tarif air, tapi warga dibiarkan bertanya-tanya. Masyarakat punya hak mengetahui secara transparan bagaimana tarif ditentukan, apa klasifikasi pelanggannya, dan berapa kontribusi daerah,” tegasnya.

Politikus muda ini juga menyoroti kualitas layanan PDAM yang dinilai belum memadai disejumlah titik, khususnya diwilayah kepulauan seperti Pulau Obi. Ia menilai tidak adil jika tarif dinaikan sementara layanan air bersih masih tidak merata dan sering bermasalah.

“Kita setuju air harus dikelola secara profesional, tapi jangan jadikan rakyat korban kebijakan yang tidak dikontrol. Mutu pelayanan harus jadi prioritas. Jangan hanya naikkan tarif tapi distribusi tersendat, tekanan air lemah, bahkan kualitas air masih dipertanyakan,” ujarnya.

MS.Nijar menambahkan, DPRD akan memanggil manajemen PDAM Halsel untuk meminta klarifikasi serta mendorong agar evaluasi internal dilakukan secara transparan sehingga kedepan pelayanan air bersih di Halsel terutama di wilayah Obi lebih berkualitas dan tidak membebani masyarakat.

“Ini bukan hanya soal teknis, tapi soal keadilan dan hak dasar warga. Pemerintah Daerah dan PDAM Halsel harus hadir bukan sebagai pengelola tapi sebagai pelayan masyarakat,” pungkasnya. (red/ir)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Diduga Ada Kepentingan Elit, BEM Unutara Soroti Kriminalisasi 11 Warga Adat Maba Sangaji
Kades Dolik Koordinasi Penanganan Longsor Saketa-Dehepodo, PT Hijrah Nusatama Kirim Excavator
Longsor di Gunung Goha Desa Moloku dan Samo Putus Akses Jalan Lintas Saketa-Dehepodo
Proyek Masjid Desa Pas Ipa Mangkrak, Mahasiswa Minta Inspektorat Audit Anggaran
Sandi Naim Calon Ketua Umum Gagas Misi Formapas Sebagai Instrumen Perjuangam
Syafrudin Arif Tanggapi Putusan Sengketa Tanah Pasar Baru: “Jangan Perkeruh Keadaan, Ini Saatnya Mengakhiri Persoalan Lama”
Skandal BPNT di Obi Selatan: FPR Desak Polres Periksa Pendamping Program, Tuduh Ada Korupsi Terstruktur
Anggota DPRD Halsel Terseret Tunggakan PDAM, Praktisi Hukum Soroti Etik dan Potensi Sanksi Partai
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 05:05 WIT

Pendidikan Mengimplikasikan Konsep Tentang Manusia dan Dunia

Selasa, 24 Juni 2025 - 16:26 WIT

Kerusakan Alam di Maluku Utara : Antara Kekayaan dan Ancaman

Selasa, 24 Juni 2025 - 14:30 WIT

Melampaui Rudal : Konflik Iran–Israel dan Pertarungan di Dunia Tanpa Wajah

Senin, 23 Juni 2025 - 12:59 WIT

Dilema Pendidikan ditegah Masyarakat Taliabu : Antara Tambang dan Kampus

Senin, 23 Juni 2025 - 12:52 WIT

“Merdeka Seratus Persen”: Saat Rakyat Dijual Gubernur dan Kapitalis Asing

Minggu, 22 Juni 2025 - 07:45 WIT

Hilirisasi Nikel, Budaya, dan Pendidikan di Maluku Utara: Sebuah Dilema Pembangunan

Kamis, 29 Mei 2025 - 04:14 WIT

Program Bahasa Mandarin sebagai Upaya GAMKI Halsel Melihat Massa Depan

Kamis, 29 Mei 2025 - 03:35 WIT

Penindasan Yang Tak Berujung

Berita Terbaru