Warga Obi Kecewa, Area “Dolar” Tapi Jaringan Internet Tertinggal

- Penulis Berita

Rabu, 2 Juli 2025 - 15:37 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Obi, Nalarsatu.com – Potensi alam berupa tambang, laut, dan perkebunan yang melimpah, masyarakat di Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, justru merasakan ketertinggalan yang menyakitkan, terutama dalam hal akses teknologi dan jaringan telekomunikasi. Kondisi ini menimbulkan frustrasi mendalam di kalangan warga, yang merasa dianaktirikan di daerahnya sendiri.

Narjin Kamhois, Warga Desa Baru sekaligus Wakil Ketua BPD, mengungkapkan keheranannya atas masalah yang terjadi di wilayahnya. Menurutnya, Obi sering disebut sebagai “area dolar” karena kekayaan alamnya, tapi akses jaringan internet yang menjadi kebutuhan dasar kehidupan modern justru sangat buruk.

“Kami sangat heran. Obi ini katanya daerah dolar, penghasil tambang, laut, perkebunan yang bahkan tidak dimiliki daerah lain. Tapi kami masih seperti tertinggal. Jaringan Telkomsel muncul sebentar, hilang lagi sampai 1×24 jam. Ini salah siapa? Kami masyarakat biasa atau siapa?” keluh Narjin kepada Nalarsatu.com pada Selasa (2/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kondisi serupa juga dirasakan di Desa Buton Zul Sandi. Warga Desa Buton menyamakan sinyal di kampungnya dengan “lumba-lumba naik turun,” gambaran yang menunjukkan betapa tidak stabilnya layanan komunikasi yang ada.

“Kalau jaringan saja begini, wajar kami mulai berteriak ingin pisah dari Halmahera Selatan. Bagaimana mau maju kalau akses komunikasi jadi hambatan utama? Ini butuh perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah. Selama ini, apa yang sudah diurus?” ujar dia dengan nada kesal Selasa (2/7).

Mereka menilai, ketertinggalan infrastruktur teknologi informasi tidak hanya berdampak pada komunikasi sehari-hari, tapi juga menghambat pendidikan, akses layanan kesehatan, dan peluang ekonomi warga. Dalam era digital seperti sekarang, tanpa jaringan yang memadai, masyarakat di Obi sulit bersaing dan mendapatkan informasi yang layak.

Sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis setempat pun meminta pemerintah daerah segera bertindak konkret. Mereka mendesak agar program pembangunan infrastruktur digital tidak hanya menjadi janji manis dalam rapat dan deklarasi, melainkan diwujudkan dalam bentuk pelayanan nyata di lapangan.

“Kami ingin merdeka, merdeka dalam akses informasi dan teknologi. Jangan biarkan kami terus tertinggal hanya karena buruknya layanan jaringan,” tegas Narjin.

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Banjir Rendam Tujuh Rumah di Desa Nurjihat, Warga Mulai Bersihkan Material p
Kapolres Tegas: Pendamping BPNT Sudah Diperiksa, Kasus Masuk Pra-Lidik
Praktisi Hukum Desak Felista Kokiroba Kembalikan Kartu ATM Penerima BPNT: “Itu Pelanggaran, Bisa Dipidana”
Beras Bansos di Jual, Dana BPNT Disunat, Penerima Menderita, Pendamping dan Pegawai Pos Saling Lempar Tanggung Jawab
Kasus Sodomi Siswa di Obi Belum Tuntas, Warga Tuntut Kapolres Segera Menangkap Pelaku
Obat Kosong, RSU Obi Bikin Pasien Tak Tertolong
Obat Kosong, RSU Obi Bikin Pasien Tak Tertolong
Mahasiswa Desak Audit Dana Desa Pas Ipa: Inspektorat Jangan “Stecu”
Berita ini 57 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 05:49 WIT

Sofifi dan Harapan Kota Baru Refleksi Awal dari Lapangan

Sabtu, 5 Juli 2025 - 04:41 WIT

Bahu Jalan Jadi Trotoar, Pemkot Kemana?

Jumat, 4 Juli 2025 - 13:18 WIT

Taliabu: Antara Kekuasaan yang Lalai dan Rakyat yang Dilupakan

Rabu, 2 Juli 2025 - 15:22 WIT

Politik Aspal :Tebar Janji, Jalan Mati

Rabu, 2 Juli 2025 - 14:40 WIT

Polisi Harus Polisi, Jangan Benci

Rabu, 2 Juli 2025 - 13:21 WIT

Tata Ruang Kabupaten Halmahera Barat; Potensi dan Tantangan, Menuju Pembangunan Berkelanjutan.

Senin, 30 Juni 2025 - 06:47 WIT

Fagogoru : Warisan yang Terkubur dalam Gemuruh Pembangunan

Minggu, 29 Juni 2025 - 16:51 WIT

Tanah Yang Dirampas, Kriminalisasi Rakyat

Berita Terbaru

Opini

Sofifi dan Harapan Kota Baru Refleksi Awal dari Lapangan

Minggu, 6 Jul 2025 - 05:49 WIT

Opini

Bahu Jalan Jadi Trotoar, Pemkot Kemana?

Sabtu, 5 Jul 2025 - 04:41 WIT