Gaza, Suara Kemanusiaan yang Terkoyak

- Penulis Berita

Senin, 14 April 2025 - 06:53 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Adela Amran S. Pd (Bendum PW PII Malut)

Agresi militer Israel terhadap Jalur Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023 hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Rentetan serangan udara, darat, hingga blokade total terhadap akses kemanusiaan telah menyebabkan lebih dari 50.000 warga Palestina kehilangan nyawa, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Di tengah deru senjata dan kebuntuan diplomatik, masyarakat dunia menghadapi dilema kemanusiaan. Seiring dominasi narasi media arus utama yang kerap bias, media sosial menjadi ruang alternatif bagi publik global untuk menyuarakan empati dan solidaritas. Dari berbagai penjuru dunia, tagar-tagar pro-Palestina mengudara, menuntut gencatan senjata dan penghentian kekerasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Situasi semakin tragis manakala organisasi Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) mengeluarkan fatwa jihad untuk melawan agresi Israel. Seruan ini menegaskan bahwa tragedi di Gaza bukan sekadar konflik politik, melainkan bencana kemanusiaan yang mengancam nilai-nilai keadilan global.

Namun pertanyaan besar muncul: Di mana posisi negara-negara Arab dan Islam dalam tragedi ini? Dengan kekuatan populasi yang jauh melampaui Israel, langkah nyata yang diharapkan publik dunia nyaris tak terdengar. Ketimpangan kekuatan ini menggarisbawahi betapa Gaza berjuang sendirian, bertahan di tengah keterbatasan logistik, senjata, dan dukungan internasional.

Dalam kondisi seperti ini, warga Gaza terus bertahan. Setiap ledakan bukan hanya menghancurkan bangunan, tetapi juga merenggut mimpi-mimpi anak-anak yang seharusnya hidup dalam damai, bukan dalam ketakutan. Gambar-gambar tubuh kecil yang tergeletak di puing-puing reruntuhan seakan menjadi cermin bahwa peradaban modern hari ini tengah diuji apakah kita masih memiliki nurani?

Tragedi ini mengajarkan bahwa solidaritas tidak mengenal jarak dan identitas. Menjadi manusia berarti memiliki keberanian untuk bersuara, meski hanya lewat doa, tulisan, atau aksi kecil di lingkungan sekitar.

Selama saudara-saudara kita di Gaza masih berjuang untuk bertahan hidup, maka tugas kita adalah tidak berhenti menyuarakan kebenaran. Dunia mungkin telah lelah, tetapi rasa kemanusiaan seharusnya tidak pernah padam.
Karena ketika suara kemanusiaan dibungkam, maka dunia ini kehilangan makna keadilannya.

Hari ini Gaza, esok bisa jadi siapa saja. Membela Palestina bukan hanya soal agama atau geopolitik, melainkan bentuk nyata menjaga martabat kemanusiaan itu sendiri.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Warga Desa Fritu Blokir Aktivitas PT Darma Rosadi Dua, Tuntut Pembayaran Lahan 600 Hektare
HAGI Maluku Utara Gelar Kegiatan Perdana “HAGI Goes to School” di Dua SD Kota Ternate
Telkomsel Gelar “Temu Outlet” di Bacan, Bahas Jaringan dan Inovasi Layanan
Demokrasi Desa: Retorika atau Kenyataan
Pengembangan Pendidikan di Maluku Utara
Konsultasi Publik PDAM Halmahera Selatan,Pada Warga Obi: Soleman Bobote Menjelaskan Tarif Air Lewat Aplikasi Digital Atau PASS Sistem
Kepedulian Harita Nickel di Tengah Cuaca Ekstrem, Bantu Pangan, Air Bersih, dan Layanan Kesehatan
PHI Gelar Sidang Perdana, Kuasa Hukum Pekerja Soroti Proses PHK Sepihak PT Wanatiara Persada
Berita ini 42 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 13:23 WIT

GMKI Ternate Gelar Workshop “Life Mapping” untuk Mahasiswa Baru

Kamis, 14 Agustus 2025 - 12:04 WIT

Tiga Pejabat Utama Berganti, Polres Halsel Gelar Sertijab

Kamis, 14 Agustus 2025 - 02:48 WIT

Kalapas Halsel Mukadam Warang: Dari Papua hingga Maluku Utara, Dedikasi Panjang di Dunia Pemasyarakatan

Rabu, 13 Agustus 2025 - 09:12 WIT

Ketua Panitia Pelantikan APDESI Halsel: Momentum Membangun Desa dari Desa

Rabu, 13 Agustus 2025 - 07:32 WIT

Kantor Hukum Bambang Joisangadji & Patners Resmi Lapor Risal Sangaji Pemerasan terhadap Kades Toin

Rabu, 13 Agustus 2025 - 06:34 WIT

Kades Toin: Saya Diancam Berulang Kali, Jangan Jadikan Saya ATM Ini Uang Rakyat, Kalau Uang Pribadi Saya Pasti Penuhi

Rabu, 13 Agustus 2025 - 05:28 WIT

Mengulang Sejarah Boki Fatimah, Jurnalis Perempuan Halsel Didorong Pimpin KNPI

Selasa, 12 Agustus 2025 - 14:53 WIT

Kuasa Hukum Bambang Joisangadji: Oknum LSM Diduga Memeras dan Mengancam, Siap Dilaporkan ke Polisi

Berita Terbaru

Daerah

Tiga Pejabat Utama Berganti, Polres Halsel Gelar Sertijab

Kamis, 14 Agu 2025 - 12:04 WIT